Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

#BlogPost

SMAN 2 Natar Siapkan Wirausaha Muda Lewat Kegiatan P5

20 Mei 2025 SMAN 2 Natar
SMAN 2 Natar Siapkan Wirausaha Muda Lewat Kegiatan P5

SMAN 2 Natar kembali mengadakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di semester genap tahun 2025. Projek P5 kali ini bertemakan tentang “kewirausahaan” dengan topik khusus yaitu membuat bahan makanan dari pisang.

Pisang diambil sebagai topik khusus karena di Lampung merupakan sentra pemasok buah pisang terbanyak di Indonesia. Buah pisang adalah produk komoditi lokal di Lampung. Disamping juga ada singkong yang sentra pembudidayaannya berada di kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan.

Kegiatan projek P5 ini juga menekankan kepada penguatan karakter peserta didik untuk saling bergotong royong, berketuhanan yang maha esa, mandiri, kreatif dan inovatif dalam merancang dan menciptakan produk olahan dari pisang.

Kegiatan P5 ini dilaksanakan di SMAN 2 Natar, tepatnya di Gedung Serba Guna (GSG), pada Senin – Rabu (19-21 Mei 2025). Dengan peserta yang mengikuti kegiatan P5 ini adalah siswa kelas X fase E.

Acara di hari Senin, 19 Mei 2025 yaitu diawali dengan sesi pembukaan dan penguatan motivasi berwirausaha oleh bapak Paizin Priyatna, S.Pd.,M.MPd. Dalam sambutannya beliau berpesan agar para peserta didik kelas X fase E untuk bisa mengikuti kegiatan P5 ini dengan baik, serta bisa mengambil pelajaran dan juga pengalaman dari para narasumber yang hadir berbagi ilmu seputar kewirausahaannya.

Di sesi hari pertama ini, hadir narasumber bernama Yusmala Dewi, S.Sos. Beliau merupakan pebisnis muda asal Merak Batin, Natar yang bergerak di bidang UMKM makanan berbahan ikan (mpek-mpek). Serta beliau juga mampu menggerakkan hampir lebih 100 orang pebisnis di kawasan Natar. Dan kini usahanya terus berkembang dari waktu ke waktu dengan prinsip saling bergotong royong, mampu menggerakan berbagai lini di masyarakat untuk terjun menjadi pebisnis yang mau mengambil risiko untuk maju dan sukses.

Ibu Yusmala saat berkolaborasi dengan siswa pada kegiatan P5.

Sedangkan pembicara kedua yaitu Ibu Martini dengan bisnisnya yaitu “Rini Snack”. Beliau merupakan wirausaha muda yang berhasil menyulap buah pisang menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Dalam hal ini beliau mampu membuat “bolu pisang” dengan rasa yang nikmat.

BACAAN LAINNYA:  Kegiatan P5 di SMAN 2 Natar Lampung Selatan

Bersama ibu Martini, para siswa kelas X fase E diajak untuk langsung mempraktekan pembuatan bolu pisang. Dengan melakukan demonstrasi secara langsung, maka disini siswa tidak hanya mendapatkan teori saja, tapi juga ada pengalaman nyata (kontekstual) yang diperoleh, sehingga bisa mereka aplikasikan di rumah masing-masing.

Ibu Martini saat mendemonstrasikan cara membuat “bolu pisang” kepada siswa peserta P5.

Sesi terakhir dari kegiatan P5 yaitu penutup, dan akan dilanjutkan di hari Selasa dan Rabu (20-21 Mei 2025) dengan bahan belajar yang masih relevan dengan hari pertama, sehingga para siswa masih harus terlibat dalam kegiatan proyek-proyek pengembangan produk lokal dari pisang. Semoga acara ini bisa bermanfaat dan melatih siswa untuk menjadi wirausaha muda dengan kemampuannya bisa melihat peluang dan potensi lokal yang ada.

Taggs:
42 Comments
  • Eka Fitriani larasati 10:36 pm 26 Mei 2025 Balas

    kurikulum merdeka seperti ini keren sih ya, karena anak-anak bisa bertemu dengan pelaku UMKM dan tergerak untuk mengikuti jejak. Siapa yang tahu kelak mereka bisa menjadi pelaku bisnis skala besar yang bisa menggerakan roda ekonomi sekitarnya? iya kan?

    • Wahid Priyono 10:18 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya bener kak, soalnya anak-anak SMA itu paling seneng kalo disuruh kolaborasi dengan pihak luar untuk mendapatkan ilmu. Mereka seneng kalo iktu seminar2, diskusi panel, atau mencari ilmu langsung terjun ke lapangan. Kata mereka lebih berasa daripada belajar teori di kelas wkwkwk

  • Okti Li 5:10 am 27 Mei 2025 Balas

    kegiatan P5 nya sangat bermanfaat dan realistis dengan kehidupan siswa ya
    bisa jadi ilmu yang langsung dipraktikkan d masyarakat kelak juga
    di tempat saya maka kala jualan seperti itu biasanya sayalihat kalau bulan Ramadan. hehe … anak sekolah bikin makanan pembuka gitu

    • Wahid Priyono 10:18 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya bener kak, karena ini topiknya tentang kewirausahaan, maka direlevansikan dengan komoditi lokal di sekitar siswa.

    • windi 1:34 pm 28 Mei 2025 Balas

      anak SMA lebih bisa diajak kolaborasi dan kekompakan pasti lebih mudah dibangun ya pak.apaalg temanya tentang kewirausahaan. Keren juga ngundang narasumber sebagai penguatan tujuan yg ingin dicapai

      • Wahid Priyono 8:44 am 30 Mei 2025 Balas

        Iya kak, kami mengundang narasumber dari para pebisnis, supaya ada aktornya, anak2 bisa mengambil ilmunya.

  • Hani 6:08 am 27 Mei 2025 Balas

    Sering baca, kalau komoditi utama Lampung itu pisang. Menarik juga ya sejak SMA sudah diajarkan untuk peduli dengan potensi lokal. Dengan demikian keberadaan tanaman pisang akan terus dilestarikan.
    Sebagai generasi muda, biasanya malah muncul ide-ide baru, membuat produk olahan pisang. Jadi pengen ke Lampung loh…

    • Wahid Priyono 10:19 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya bener kak, di Lampung komoditi pangannya dari pertanian singkong, jagung, kopi dan pisang. Semuanya di ekspor dan sebagian didistribusikan ke Jabodetabek, dan seluruh Indonesia.

  • Diah Woro Susanti 9:26 pm 27 Mei 2025 Balas

    Keren! SMA Negeri 2 Natar bener-bener siapin siswanya jadi wirausahawan lewat kegiatan P5. Belajar sambil praktik, jadi lebih siap hadapi dunia nyata

    • Wahid Priyono 10:20 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya kak, P5 ini memang bagus sih sebenernya kalo diterapkan di kehidupan sehari-hari siswa.

  • Okti Li 9:37 pm 27 Mei 2025 Balas

    anak SMA sekarang dengan kurikulum baru bisa berkarya seperti anak SMK saja ya. praktek langsung d lapang sehingga skill nya lebih terasah lagi

    • Wahid Priyono 10:21 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya kak, sesuai dengan jargon/motto SMAN 2 Natar yaitu “Siap Kuliah, Siap Kerja”.

  • Myra 10:03 pm 27 Mei 2025 Balas

    Anak-anak saya ketika masih sekolah belum ada kegiatan P5. Jadi, saya sebatas menyimak karena gak punya pengalaman. Tapi, kelihatannya memang asik. Para siswa juga menikmati kegiatan ini

    • Wahid Priyono 10:22 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya bener kak, anak-anak SMA itu paling suka kalo dikasih tugas projek, pasti langsung gerak dan saling kolaborasi/gotong royong bareng2 dengan temennya.

  • Dian Restu Agustina 9:27 am 28 Mei 2025 Balas

    Anak saya juga kelas X dan saat ini sedang menyiapkan kegiatan P5 yang rencananya diadakan pada tanggal 14 Juni.
    Bagus sekali kegiatannya, pematerinya pun inspiratif sehingga bisa mendukung lahirnya wirausaha muda dengan kemampuannya untuk bisa melihat peluang dan potensi lokal yang ada

    • Wahid Priyono 10:22 am 28 Mei 2025 Balas

      Semoga lancar ya kak Dian untuk kegiatan P5 anak kakak.

  • Maria G Soemitro 9:52 am 28 Mei 2025 Balas

    Wah keren nih
    Pelajaran menjadi wirausaha emang harus dimulai sejak dini
    Apalagi jika peserta didik gak punya latar belakang keluarga wirausaha

    • Wahid Priyono 10:23 am 28 Mei 2025 Balas

      Ada sih kak, keluarganya yang berlatarbelakang wirausaha. Bahkan pas acara seminar kewirausahaan dalam kegiatan P5, ada banyak siswa kami di SMAN 2 Natar yang sudah memulai bisnis. Ada yang bisnis kue, bisnis ikan lele, dan lain sebagainya.

  • Fenni Bungsu 10:32 am 28 Mei 2025 Balas

    penguatan P5 ini manfaatnya bagus ya buat para siswa, jadi membentuk mereka punya keterampilan yang baik, bisa jadi bekal pas kuliah atau bekerja

  • Rizky Kurnia Rahman 10:35 am 28 Mei 2025 Balas

    Pisang termasuk bahan baku yang mudah didapatkan di Indonesia ini. Hasil olahannya bisa menjadi aneka macam bisnis. Dan, ini yang perlu ditanamkan ke anak muda bahwa bisnis itu sejatinya tidak perlu ribet dan ide aneh-aneh, cukup dari sekitar saja.

    • Wahid Priyono 10:55 am 28 Mei 2025 Balas

      Setuju kak, bisnis memang bisa direlevansikan dengan kearifan lokal 🙂

  • Nanik Nara 10:39 am 28 Mei 2025 Balas

    Kegiatan yang bermanfaat dan memang kontekstual, dibutuhkan oleh anak-anak. Apalagi sepengetahuan saya, Lampung tuh emang penghasil pisang. Kalau mampu mengolah, pasti nilai jualnya juga bakal makin tinggi

    • Wahid Priyono 10:55 am 28 Mei 2025 Balas

      Setuju banget kak, untuk prospek bisnis bagus memang Lampung ini. Karena komoditi pangan lokalnya juga bagu2 seperti kopi, singkong, jagung dan pisang. Bisa diolah jadi produk bernilai jual tinggi.

  • Enny Mamito 11:28 am 28 Mei 2025 Balas

    Wah keren banget ini. Anak-anak sekolah sudah mulai belajar untuk berwirausaha. Walau banyak yang harus dipelajari mulai dari proses produksi, packaging sampai penjualan. Semangat terus dan sukses untuk adik-adik yaa

    • Wahid Priyono 11:52 am 28 Mei 2025 Balas

      Iya makasih kak siap.

      • Mpo Ratne 12:50 pm 28 Mei 2025 Balas

        pelatihan ini akan membuat siswi punya uang jajan sendiri dan mengatur keuangan .jangan sampai uang dagang dibuat jajan

    • Wahid Priyono 8:45 am 30 Mei 2025 Balas

      Iya kak, memang sekolah kami juga melaksanakan P5 dengan tema kewirausahaan, mengajarkan siswa untuk menjadi pebisnis.

  • Annie Nugraha 12:53 pm 28 Mei 2025 Balas

    Suka deh dengan kegiatan non-formal seperti ini. Anak-anak tidak melulu disodorkan ilmu pengetahuan by book tapi juga membuka bentang keahlian yang bisa jadi modal berusaha secara mandiri. Siapa tahu kan nantinya, dari kegiatan ini, bakal lahir seorang pengusaha yang mengembangkan pisang asal Lampung yang sudah terkenal se-nusantara.

    • Wahid Priyono 8:45 am 30 Mei 2025 Balas

      Bener kak, bisa membangun mindset baru bagi2 anak2.

  • Yuni Bint Saniro 1:17 pm 28 Mei 2025 Balas

    Adikku juga baru kelar kegiatan P5-nya, Pak. Entah kali ini apa temanya di sekolahan mereka. Kayaknya ada hubungannya sama wirausaha juga deh

  • Adi Putih 1:31 pm 28 Mei 2025 Balas

    Salut sama SMAN 2 Natar sudah bisa mempersiapkan menjadi wirausaha muda lewat kegiatan P5, ini pasti guru-gurunya hebat, bisa memberikan peluang bisnis usaha buat para muridnya , sukses selalu semangat ya ….

    • dee stories 3:13 pm 28 Mei 2025 Balas

      keren sekali
      P5 memang sudah seharusnya bisa menjadi stimulan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha ya

      • Wahid Priyono 8:43 am 30 Mei 2025 Balas

        Iya setuju kak, P5 bisa jadi stimulan untuk anak2 berani berwirausaha, menjadi pebisnis muda.

    • Wahid Priyono 8:44 am 30 Mei 2025 Balas

      Insha Allah, aamiin.

  • Lidya 3:27 pm 28 Mei 2025 Balas

    Baca lokasinya Natar jadi inget temen blogger yang pulang kampung ke Natar & gak balik lai ke sini nih:)
    Betu juga ya harus memanfaatkan bahan yang ada di daerah masing-masing berhubung lampung terkenal dengan pisangnya jadi wirausahanya juga ambil topik pisang. Di sii siswa jadi isa belajr & terjun langsung ya dan nantinya bisa jadi pengusaha muda Insya Allah

    • Wahid Priyono 8:43 am 30 Mei 2025 Balas

      Iya mbah Diyah apa ya, soalnya kemaren komen disini juga dia ada di Natar. wkwkwk.

  • Susindra 4:36 pm 28 Mei 2025 Balas

    Di tangan guru dan sekolah yang tepat, P5 bisa jadi penguatan karakter wisausahawan bagi para pelajarnya. Keren!
    Cara mengenalkan dan memahamkan dengan cara praktik langsung memang lebih afdol

    • Wahid Priyono 8:42 am 30 Mei 2025 Balas

      Betul banget kak, dari tema P5 bisa diramu menjadi topik dan kegiatan P5 yang menarik bagi siswa. Pinter2 gurunya juga.

  • Nanik Kristiyaningsih 5:56 am 30 Mei 2025 Balas

    Kelas X Fase E, itu artinya apa ya pak? Maaf baru tahu.
    Anw senang ya lihat anak-anak semangat mengikuti sesi acara, menurut saya ilmu dari pemateri sangat bermanfaat.
    Senang juga tahu ada acara P5 yang nggak hanya menampilkan aksi panggung siswa, namun juga ada pemberian bekal materi dari pembicara profesional di luar warga sekolah.

    • Wahid Priyono 8:41 am 30 Mei 2025 Balas

      Jadi Kelas X Fase E pada implementasi kurikulum merdeka adalah fase di mana pembelajaran yang ada diperuntukan untuk kelas 10 baik di tingkat SMA, SMK atau sederajat. Di fase ini peserta didik akan dituntut untuk bisa mengenali potensi serta bakatnya sebelum masuk ke tingkat kelas yang lebih tinggi.

Write a comment to Myra Cancel Reply