Saat Kalah Lomba Blog, Ini Yang Saya Lakukan
Dalam mengikuti lomba blog yang pernah saya coba, ternyata tidak semua menjadi juara. Adakalanya dalam lomba blog seseorang menerima kenyataan bahwa artikelnya belum menemukan takdir terbaiknya. Atau mungkin juri belum meloloskan artikel saya. Mungkin juga artikel saya memang berada di bawah rata-rata dari peserta lainnya.
Mengikuti lomba blog menurut saya tantangannya cukup banyak. Pertama secara material ada banyak yang perlu disiapkan, misalnya riset tulisan yang akan dibuat, riset selera juri dan penyelenggara lomba. Selain itu, memahami tema secara utuh dan maksud dan tujuan diadakan suatu lomba blog itu sangat penting. Jika tidak memahami tema lomba blog, biasanya artikel yang dibuat akan “halu” atau “ngaco” dan peluang untuk menjadi jawara mungkin tidak ada.
Selain itu, menyiapkan fisik dan mental juga penting saat mengikuti lomba blog. Fisik yang kuat dan sehat biasanya akan menghasilkan ide-ide yang brilian. Berbeda ketika kita sedang sakit atau kurang fit, biasanya akan berpengaruh dengan hasil tulisan. Namun, setiap orang tentu berbeda, tapi kebanyakan yang pernah saya rasakan jika menulis sedang dalam kondisi sakit atau tertekan dengan berbagai kesibukan lain, biasanya hasil tulisan kurang maksimal.
Menyiapkan mental penting ketika nantinya menerima kekalahan dalam lomba blog. Mental yang kuat biasanya tidak akan terpengaruh dengan hasil keputusan juri. Jika kalah, biasanya blogger yang punya attitude bagus maka tidak pernah “sesumbar” atau “menggunjingkan” keputusan juri dan penyelenggara. Jangan sampai juga “menyerang” para kandidat pemenang lomba. Sebagai seorang blogger tentu harus memenghormati keputusan juri dan pemenang sebagai “teman” untuk sama-sama belajar menjadi pribadi yang siap kalah dan menang. Karena esensi dalam sebuah kompetisi adalah harus siap kalah dan menang.
Nah, ketika saya kalah dalam lomba blog, maka yang biasanya saya lakukan adalah berdiam sejenak, sambil berpikir jernih dan positif bahwa ini memang sudah takdir dan rezeki hanya sebatas ini. Mungkin, Tuhan sedang memberikan rezeki terbaik untuk peserta lainnya. Oleh sebab itu, menyukuri takdir dan rezeki Tuhan adalah bentuk iman dan taqwa. Jadi tetap bersyukur apapun hasil akhir dari pencapaian yang telah diperoleh, baik itu menurut kita buruk maupun yang baik-baiknya.
Selain itu, saat kalah lomba blog saya akan selalu membaca artikel para jawara lomba blog. Lalu selanjutnya membandingkan artikel saya dengan para pemenang untuk mengambil “kesimpulan” tentang mengapa artikel saya tidak layak juara. Sehingga dengan begitu, saya bisa belajar dari para pemenang, sembari saya mengulik mengapa suatu artikel lomba dimenangkan.
Jika saya amati memang para blogger Nusantara ini sangat bagus-bagus dari tulisan yang dilombakan. Mereka dengan totalitas menulis dengan gayanya yang tentu berbeda dengan peserta lain. Menjadi ciri yang unik dan berbeda dari yang lain itu penting, karena yang sudah umum itu “biasa”, dan kesan “unik/berbeda” itulah yang langka dan sering menang lomba blog. Silakan baca juga bacaan terkait: 13 Manfaat Mengikuti Lomba Blog Bagi Pemula.
Kecewa dalam mengikuti lomba blog tatkala saya kalah dalam lomba blog menurut saya ini hal yang wajar dan manusiawi. Siapapun peserta lomba pasti ingin menjadi pemenang, namun untuk menjadi pemenang tentu saja harus melewati tahapan seleksi yang ketat baik itu seleksi administrasi oleh penyelenggara dan juri. Janganlah kecewa berlarut-larut apalagi sampai “mandek nulis” karena garagara kalah dalam lomba blog. Saya selalu menanamkan sikap “pantang menyerah” dan mencoba di lain kesempatan. Atau bahasa mudahnya, saya akan melupakan semua yang sudah terjadi, dan bergegas mengikuti lomba blog berikutnya. Tentu saja dengan persiapan yang jauh lebih bagus sembari belajar pola-pola yang dilakukan peserta lomba dalam menciptakan tulisan yang “wow” dan menggugah hati juri untuk memenangkannya sebagai kandidat para juara.
Kecewa dalam lomba blog mengajarkan saya tentang pentingnya menjadi seseorang yang harus mau mengakui kekalahan dan sportif untuk mengakui kemenangan peserta lainnya. Saya harus “legowo” saat kalah lomba blog dan tidak boleh menyakitkan orang lain dengan sikap jelek saya. Harus benar-benar tertutup rapat untuk tidak mengungkapkan rasa kecewa kepada juri, penyelenggara dan para kandidat lomba yang menjadi pemenang.
Menjaga image sebagai seorang blogger yang berakhlak baik menurut saya penting sekali. Jangan sampai salah tingkahlaku dan ucapan jelek disebarkan ke sosial media, bahkan menyerang juri, penyelenggara dan peserta lainnya. Tetap sabar dan menjadi pribadi menyenangkan untuk semua orang adalah penting, dan terlebih benar-benar tidak mau menunjukkan sifat buruk kepada orang lain karena ini tidak bagus dalam ekosistem sosial di dunia maya (di kalangan para blogger).
Nah, itulah beberapa sikap yang saya lakukan ketika saya belum menjadi kandidat juara dalam lomba blog. Namun, kegagalan yang saya dalam lomba blog bukanlah akhir dari segalanya. Saya akan tetap menulis di blog dan melakukan aktivitas yang penuh kreasi untuk hari-hari selanjutnya.
Nah, saat teman-teman blogger kalah lomba blog, sikap dan suasana hati seperti apa yang dirasakan? dan apa yang akan teman-teman lakukan untuk perlombaan berikutnya setelah pernah kalah dalam lomba blog? yuk bagikan pengalaman teman-teman semuanya. Saya juga pengen denger, siapa tahu bisa jadi masukan untuk saya dan teman-teman blogger lainnya. Thanks ya 🙂
Silakan baca juga: Pengalaman Ikut Lomba Blog
Sepakat banget dengan kak Wahid.
Namanya lomba, pasti ada pemenang dan ada juga yg masih belum berkesempatan menang.
Dibutuhkan sikap legowo.
Lalu persiapan utk berkompetisi di ajang selanjutnya, semangaaatt!
Mpo biasa aja. Kalau kalah ya berarti belum pas aja sama jurinya.
Santai aja dengerin musik lalu dua hari atau tiga hari. Lihat lagi nih lomba ada dimana ya
Keren mpok, namun semangat menulisnya gak boleh “goyah” ya walapun pernah kalah lomba blog. Sebetulnya bukan kalah, hanya saja banyak karya yang masuk ke panitia dan juri, jadinya harus terpilih yang lebih tinggi pointnya.
Iya betul kak, jika menang harus rendah hati dan bagi yang belum menang tentunya harus tetap menulis.
Saat mengikuti sebuah kompetisi termasuk lomba blog jika tak terpilih sebagai salah satu juara tentunya kecewa, tapi hal itu harus jadi motivasi untuk lebih memperbaiki kualitas lagi di selanjutnya.
Aku teringat ucapan seorang kawan. Jangan menyerah suatu saat tulisan itu akan menemukan takdirnya sendiri
Betul kak, saya merasakan dan menikmati proses menulis dan ikut kompetisi lomba blog. Memang benar bahwa suatu saat artikel yang ditulis itu akan menemukan takdirnya masing-masing.
Setuju, Kak..Ikut lomba blog itu menang Alhamdulillah kalau kalah ya belum rezeki lah
Legowo, karena keputusan juri tidak bisa diganggu gugat kan ya
Lalu, setelah merenung sejenak, segera ikut lomba lainnya. Masih banyak pintu rezeki dari lomba berikut dan berikunya
Betul kak, harus berjiwa besar jika belum diberi kesempatan untuk memenangi kompetisi lomba blognya. Tetap bijaksana dan mau menerima semua keputusan dewan juri dan panitia penyelenggara.
Baca ini malah pas dapet kabar Mas Wahid juara 2 kompetisi blog MSIG. Wkwkwk. Usaha gak bakal mengkhianati hasil ya mas. Akhirnyaaa. Semoga semakin semangat berkreasi.
Makasih kak Muthe..yups, kak Muthe juga sering langganan menang lomba blog juga..keren juga kok tulisan kak Muthe ini…
Btw, setuju saya kalau usaha/effort yang tinggi tentu akan berpengaruh kepada hasil, walaupun ada faktor rezeki yang datangnya dari Tuhan.
Keren tapi mas Wahid, langganan juara blog nih, memang kalo kita konsisten dan rajin belajar dari kegagalan kita, pasti lambat laun terasah juga ya mas keahliannya. Btw selamat loh mas baru menang lomba blog lagi nih. Sukses selalu!
Lebih tepatnya saya juga sering langganan kalah lomba blog kak hehe…. cuma kan kita terus belajar dan berbenah kak, lebih baik lagi ke depannya.
kebetulan Mas Wahid juga berprofesi sebagai guru kan ya?
Nah secara sederhana analogi saya begini:
Peserta lomba adalah murid murid yang terpilih masuk sekolah favorit karena mereka sudah menaklukan kesulitan meriset data , merangkum dan menyajikannya.
Dari seluruh kelas harus ada 5 besar kan?
nah itulah mereka, pemenang 1 sampai 5
Iya kak betul, profesi saya guru. Betul kak analoginya, setuju sekali. Pastinya akan diambil peserta yang banyak pointnya serta effort yang lebih besar.
Pilihan katanya menyentuh kang, benar ya belajar dari kekalahan mengajarkan banyak hal, termasuk bersyukur dan legowo
Iya kak, belajar dari kekalahan akan membentuk sikap positif thinking, mau mengakui kekalahan dan kelebihan kompetitor sebagai teman, bersikap lebih dewasa, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan tetap bersahabat dengan siapapun.
Saya dulu awal-awal ngeblog sering banget ikut lomba blog, walau nggak pernah menang tetap semangat. Soalnya kalau ikut lomba blog itu saya jadi rajin baca buat cari referensi bahan nulis.
Sejak punya bayi, bawaannya jadi males baca, akhirnya nggak pernah ikut lomba blog lagi
Wah gitu ya kak. Hehe, saya juga baru-baru ini juga mengikuti lomba blog dan untuk ajang latihan dan belajar memprediksi apa-apa saja keinginan penyelenggara lomba dan belajar mengulas artikel berdasarkan versi sendiri.
Memang kadang saya juga sering kejer-kejeran dengan deadline tulisan yang harus diupdate secara rutin di blog. Ya pinter2 aja ya kak bagi waktunya..hehe..
Tapi baru-baru ini baru aja menang ya kak. Keren. Gak pantang menyerah
Aku pun kadang kalau kalah lomba blog suka berkecil hati. Tapi tetep penasaran dan selallu merasa tertantang untung menang.
Betul kak, saya itu sangat menyukai kompetisi lomba apapun itu selagi saya suka menjalaninya. Penasaran aja gitu kalo ada lomba nulis di blog, gatel banget tangannya. Gak pengen ngelewatin aja..hehe 😀
Gak ada yang perlu dipikirkan terlalu serius saat kalah dalam lomba. Karena kalah dan menang itu adalah hal biasa. Gak mungkin kan semua harus dimenangkan atau dikalahkan. Juri pun manusia biasa yang punya keterbatasan dan rambu-rambu yang menjadi acuan dalam memilih sang juara. Jadi saat memutuskan untuk ikut lomba harus mempersiapkan mental dengan baik, khususnya saat harus menerima kenyataan jika kalah.
Satu lagi yang perlu diingat bahwa kekalahan dalam lomba menulis itu bukan akhir dunia dan bukan juga bahwa tulisan kita tidak berharga. Jadi meski kalah, jangan menekan diri lebih jauh. That’s not right.
Setuju and that’s true kak…gak perlu ada penyesalan ya kak, kalah menang memang sudah biasa dalam berkompetisi dan tak perlu diratapi, dibawa santai aja ya, saya juga begini…tetap lanjut menulisnya ya hehe…
Mengambil hikmah dengan membaca blog jawara itu membandingkan sudut pengambilan sebuah tulisan dan isi konten. Mas Wahid bagus kiatnya
Makasih mas Ferry, tulisan mas Ferry juga oke, disiplin dan rajin update tulisan di blognya. Lanjutkan mas bro hehe !!
Terkait lomba blog memang unik ya kak. Daku pas ikut lomba, adakalanya kalah meski banyak juga gak menangnya, haha.
Namun memang ketika kalah itu, bisa belajar dari yang menang. Walaupun sih pernah juga udah belajar dari yang menang, eh masih kalah juga 😂.
Namun gak daku ambil pusing, malah ternyata Alhamdulillah membuka peluang buat job, berkat Niche lomba yang daku ikuti itu. Jadi selalu #SemangatCiee menulis yang bermanfaat.
Setuju kak, saya juga semakin aktif menulis nih semenjak ikut lomba blog dan berselancar sembari membaca tulisan teman2 anggota group bw. Thanks ya kak atas sharingnya juga.
Kalah dalam lomba blog? Biasa aja aku sih. Udah sering 😀 Ngerasa kesel cuma kalau yang menang sebenernya nggak sesuai ketentuan. Nggak sesuqi ketentuan kok menang? Tuh kan, kesel 😀
Tahan emosi kak, tenang, tenang…hehehe 🙂
Wajar sih kak kesal karena itu manusiawi juga. hehe…
Legowo emang kunci utama untuk bisa tenang menerima kekalahan ya mas. Dengan syarat kalau panitia fair dan yang menang memang pantas untuk jadi pemenang. So, kalau ini mah aku fine-fine aja. Tetapi kalau enggak, kadang suka mengkel juga. wkwkwkw…
Yes, betul sekali kak. Sikap legowo itu penting sekali ya, agar kita semua bisa menerima kenyataan dengan baik.
walaupun sudah punya blog lebih dari 15 tahun, tapi belum sekalipun ikut lomba blog. Penasaran sebenarnya, membaca cerita mas Wahid jadi ikut penasaran. Semoga bisa dapat kesempatan untuk ikut lomba yang pas nih.
Ayo kak Aulia nyoba ngelomba…hehe, aku juga seneng banget yang namanya kompetisi…hehe, untuk melatihan “jiwa besar”.
Mas Wahid udah sering menang ya lomba blognya, selamat yaa Mas. Kalau saya masih banyakan kalahnya hehe… tp emang nyadar kok saya, fokusnya gak di lomba. Pingin nulis aja agar dapat suasana baru selain kerjaan kampus. Nice share ya Mas Wahid, sukses terus blognya
gak sering menang juga kok kak…masoh banyak kalahnya juga hehe. Masih terus belajar kak. Upgrade kemampuan menulis. Saya juga makin rajin nulis karena sering ngikut lomba blog…ada hal positif yg diperoleh…