60.000 Guru Penggerak Siap Direkrut Sebagai Pengajar di Sekolah Rakyat (SR)

Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk merekrut sebanyak 60.000 guru penggerak untuk menjadi pengajar di Sekolah Rakyat (SR).
Namun, dalam proses rekrutmen dan penyeleksian, dari sekian guru yang mendaftar maka akan tersaring 60.000-an guru penggerak yang akan ikut membantu menjadi agen penggerak pendidikan dan transformasi pendidikan agar lebih maju.

Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari program bapak presiden Prabowo untuk menjamin sumber daya manusia Indonesia semakin unggul dengan pemerataan pendidikan gratis yang menyentuh lapisan kelas menengah ke bawah, kalangan keluarga miskin atau miskin ekstrem yang ada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terpencil).
Program Sekolah Rakyat rencananya akan dimulai pendaftar bagi pengajar pada akhir Maret hingga April 2025, dan kegiatan pendidikan rencananya akan berlangsung mulai bulan Juli 2025 dan memiliki jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Para siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan pendidikan secara gratis 100% dan tinggal di asrama, uang makan, dll gratis karena tipenya boarding school. Ada pendidikan karakter layaknya seperti di pesantren, pendidikan formal, dan juga wawasan kebangsaan (bela negara).
Untuk sementara ini ada 53 daerah yang sudah siap untuk melaksanakan Sekolah Rakyat baik dari pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Bali.
Seperti dilansir dari tempo.co, bahwa menurut Abdul Mu’ti mengatakan bakal ada dua skema kurikulum untuk sekolah rakyat. Pertama, kurikulum Sekolah Unggul yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Kedua adalah Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan di sekolah-sekolah.
“Kalau Sekolah Unggul kan standar internasional kan, yang Sekolah Unggul Garuda itu. Tapi kalau kurikulum kami ya sama dengan yang berlaku di Indonesia saat ini,” ujar dia, seperti dikutip dari tempo.co.
Kita sebagai masyarakat Indonesia pastinya terus mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk terus membangun pondasi bangsa melalui Sekolah Rakyat ini, sehingga akan terbentuk SDM unggul yang siap bersaing di dunia kerja. Selain itu, melalui pendidikan di Sekolah Rakyat ini maka masyarakat miskin di Indonesia bisa memperoleh pendidikan yang layak, serta bisa memperbaiki kesejahteraan hidup keluarga mereka.