Di abad ke-21 ini, guru atau pendidik memiliki tantangan yang cukup kompleks di bidang pendidikan. Terutama hal yang kompleks ini menyangkut tentang proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dimana dalam setiap kali guru datang ke sekolah, kemudian mengajar di kelas-kelas tentu saja banyak hal yang dihadapi oleh guru, terutama tentang masalah siswa.

Setidaknya guru dalam sehari harus melakukan banyak melakukan kegiatan yang menyangkut aktivitas berpikir dan berbuat. Dan dari tindakan berpikir saja, sudah ada lebih dari 500 hal yang dikerjakan otak untuk mentransfer ilmu. Sementara dari segi perbuatan, guru setidaknya telah memberikan 50 dorongan aktivitas yang diarahkan ke siswa dalam seharinya. Ini hanya perkiraan saja, namun dalam prakteknya bisa lebih dari itu.

Saking banyaknya ranah berpikir dan berbuat yang dilakukan guru dalam sehariannya di sekolah, maka tidak jarang banyak guru yang “stress pikir“, sehingga butuh ruang diskusi, evaluasi, dan berbagi praktik baik untuk menghadapi problem di kelas.

Nah, ada 8 Profil lulusan pembelajaran mendalam terdiri atas delapan dimensi, yaitu (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi.

Berikut ini 8 profil lulusan dari pembelajaran mendalam (deep learning) yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Pembelajaran Mendalam menekankan pentingnya nilai spiritual dalam pendidikan. Peserta didik diarahkan untuk memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keimanan dan ketakwaan memang memegang peranan penting agar setiap individu/siswa mampu untuk mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk untuk praktik tindakan, sikap, serta nilai-nilai sosial di masyarakat.

2. Kewargaan

Melalui Pembelajaran Mendalam, peserta didik diajarkan untuk menjadi warga negara yang peduli, bertanggung jawab, dan aktif berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

Dalam konteks pembelajaran di kelas, siswa dilatih untuk mampu berkontribusi dengan sesama temannya melalui kegiatan-kegiatan positif seperti kolaborasi selama kegiatan diskusi kelompok.

Karena diskusi kelompok secara langsung dapat membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang peka terhadap sesama manusia, hewan dan tumbuhan, serta mampu hidup di tengah-tengah masyarakat tanpa adanya diskriminasi.

3. Penalaran Kritis

Salah satu fokus utama Pembelajaran Mendalam adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa agar mampu menganalisis masalah, mengevaluasi informasi, dan menemukan solusi yang tepat sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di masyarakat.

4. Kreativitas

Pembelajaran Mendalam mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan berbagai tantangan.

Kreativitas memainkan peranan penting untuk menjadikan setiap siswa mampu berkreasi sesuai dengan perkembangan zaman, serta mampu untuk membentuk insan yang ulet, caakap kerja dan bisa berinovasi dimana saja berada.

5. Kolaborasi

Melalui kegiatan kelompok dan proyek kolaboratif, peserta didik dilatih untuk bekerja sama, berbagi peran, dan mencapai tujuan bersama.

Kolaborasi ini juga melatih setiap siswa agar mampu bekerja secara tim, mampu memecahkan masalah bersama dalam kelompok, serta melatih kedisiplinan serta adaptasi di berbagai situasi lingkungan kerja.

6. Kemandirian

Pembelajaran Mendalam akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemampuan peserta didik untuk belajar secara mandiri, tanpa ketergantungan yang berlebihan pada pihak lain.

Kemandirian juga melatih siswa untuk bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, membentuk karakter personal yang semakin baik, serta menjadikan mereka cakap secara tindakan.

7. Kesehatan

Kesehatan fisik dan mental menjadi bagian penting dalam Pembelajaran Mendalam. Keseimbangan antara akademis dan kesejahteraan siswa harus tetap dijaga.

Kesehatan penting dimiliki bagi setiap siswa agar tetap paripurna di tengah-tengah tugas sebagai pelajar, bugar secara fisik baik itu secara jasmani maupun rohani.

8. Komunikasi

Pembelajaran Mendalam melatih peserta didik untuk menguasai keterampilan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu menjadi pendengar yang baik.

Karena bagaimanapun juga menjaga komunikasi yang baik dan konsisten antar teman di sekolah, antara siswa dengan guru atau sebaliknya, dengan stake holder sekolah adalah bagian penting yang harus terus dijaga agar semua urusan berjalan dengan baik dan lancar.

Demikian 8 dimensi Profil Lulusan terbaru dari Kemendikdasmen. Semoga bermanfaat. Dan silakan bagi rekan-rekan guru yang membaca tulisan ini agar untuk di share ke teman-teman guru Anda yang lainnya. Terima kasih.