Asesmen (Penilaian) dalam Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

Penilaian atau assessment/asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar murid.
Pada Permendikbud No.21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Prinsip Penilaian
- Berkeadilan: Pendidik melakukan penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus peserta didik.
- Edukatif: Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.
- Objektif: Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
Asesmen dalam Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Ada dua asessment (asesmen/penilaian) dalam pembelajaran mendalam (PM) yakni diantaranya yaitu:
- Asesmen formatif: Memberikan umpan balik selama proses pembelajaran, dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai level Pembelajaran Mendalam, mempertimbangkan 3 (tiga) pengalaman belajar PM yaitu Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi.
- Asesmen sumatif: dilaksanakan untuk mengetahui capaian pembelajaran secara menyeluruh.
Asesmen pada pembelajaran mendalam (deep learning) yang digunakan bertujuan untuk:
- Memahami sejauh mana kedalaman pemahaman telah dicapai;
- Merancang aktivitas belajar yang mendorong murid untuk naik ke tingkat pemahaman yang lebih kompleks;
- Memberikan umpan balik yang lebih tepat sasaran berdasarkan level pemahaman.
Penjelasan berikutnya tentang asesmen pada pembelajaran mendalam deep learning dijelaskan pada gambar/ilustrasi/infografik di bawah ini, silakan dibaca dan dipahami:
















Setelah anda membaca dan memahami materi tentang sistem penilaian/asesmen dalam pembelajaran mendalam (PM), silakan anda langsung bisa mendownload materinya pada link di bawah ini:
Silakan baca juga artikel terkait: Taksonomi SOLO dalam Pembelajaran Mendalam.
Deep learning ini bagus sekali ya? Supaya peserta didik gak sekadar menghafal
Saya inget dulu ngebantu anak-anak saya “menghafal mati” menjelang ujian/ulangan
terima kasih untuk artikel nya, sangat membantu
iya bu Junia sama2 ya semoga bermanfaat juga untuk ibu dkk guru di Indonesia.
Melakukan assesment ini juga menantang ya, mas. Gimana kita bisa “menggali” setiap murid, merumuskan problemnya, dan menentukan langkah apa yang bisa dilakukan.
Semangat, Pak Guru!
Siap mas, semangat juga ya !
Iya kak, yang penting siswa juga bisa memahami dan senang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, aamiin.
Selama ini hanya tahu istilahnya tapi aqam apa pengertian dan tujuannya. Senangnya baca artikel ini, jadi lebih paham apa itu asesmen pada pembelajaran mendalam (deep learning) juga tujuannya, lengkap beserta infografisnya. Terima kasih.
Iya kak, semoga bisa dimengerti aamiin.
penerapan penilaian ini dlm deep learning tampak lebih fleksibel yg bertujuan utk membantu siswa dapat belajar secara lebih mendalam agar lebih memahami materi
Yups, bener banget bu Siti 🙂
Baca materi di atas ini perlu konsentrasi supaya paham. Tadi sempat agak bingung karena tampilannya berupa presentation sheet yang kecil-kecil. Tapi setelah ditunggu, baru muncul dapat ukuran yang gampang dilihat.
Ngomongin assesmen saya jadi teringat dengan profesi teman yang adalah psikolog pendidikan. 3 sudut pendekatan dan prinsip penilaian (berkeadilan, edukatif, dan objektif) itu tidaklah semudah teori. Temen saya yang sudah professional puluhan tahun pun sering terjebak dalam beberapa aspek. Tapi jika berhasil me-manage diri sendiri, hasilnya pun akan sesuai dengan tujuan assesmen itu sendiri.
Iya betul, memang penilaian/assessment yang dilakukan guru ya memang kadang bisa dinilai kurang adil, atau tidak objektif menurut sudut pandang tertentu. Karena banyak faktor yang bisa mempengaruhinya. Namun yakinlah bahwa penilaian guru tentu sudah melihat banyak faktor dan risiko.
Lengkap bangeet penjelasannya, Pak.
Yang awam jadi paham apa itu deep learning dan cara kerjanya.
Smoga berefek baik ke anak didik, ya. Menjad generasi yang bukan hanya cerdas tapi juga trampil, kritis dan cakap.
Tapi apapun itu yang paling penting dari ilmu adalah akhlak.
Betul banget kak Suci, yang terpenting dari ilmu itu adalah adab. Karena adab di atas ilmu. 🙂
Kalau saya lihat sekilas, sebenarnya prinsipnya sama dengan asesmen di kurikulum merdeka ya, tapi emang kebijakannya sekarang lagi diminta dengan pendekatan PM, ya ikuti aja.
Btw, ikut ToT calon fasilitator PM kah?
Saya gak ikut ToT fasil PM kak. Saya cuma jadi peserta pembelajaran mendalam mewakili SMAN 2 Natar. Sekolah dimana saya bekerja.
Ijin bertanyaa.. kak Bapak Guru..
Kenapa kalau asesmen SD dilakukan di kelas 5 yaa..?
Tapi kelas 6 tidak lagii.. Apakah memang demikian?
Anakku kemarin asesmen SD-nya di kelas 5 dan gak semua anak ikut. Hanya siswa terpilih. Dan aku juga gak tau pemilihannya berdasarkan apa.
Haturnuhun, kak Bapak Guru atas jawabannya.
Itu asesmen ANBK jenjang SD bu. Memang dirandom pemilihannya. Sebenernya gak karena faktor anak itu pinter atau enggaknya. Itu emang sudah dirandom dari Kementerian by sistem.
Aku mengerti sih kenapa ada asesmen atau penilaian dalam deep learning. Dan menurutku itu bagus. Dengan begitu, guru akan lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya dan memberikan sesuai kebutuhan dan pengembangannya
Yups, bener banget bu, penilaian sangat penting sebagai tolak ukur guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Serta sebagai motivasi dan evaluasi bagi guru untuk mencari titik kelemahan pembelajaran dan bagaimana model/pendekatan yang cocok ke depannya.
Assalamu’alaikum Mas Wahid,
Terima kasih banyak sudah membagikan tulisan mendalam mengenai asesmen dan penilaian dalam pembelajaran mendalam (deep learning).
Artikel ini benar–benar membuka wawasan saya, terutama dalam memahami bagaimana model deep learning dievaluasi tidak hanya dari akurasi semata, tapi juga berbagai metrik dan pendekatan validasi lainnya.
Saya sangat menghargai penjelasan rinci dan sistematis tentang jenis–jenis penilaian, seperti confusion matrix, precision-recall, hingga cross-validation. Penulisan Mas Wahid membuat materi yang kompleks jadi lebih mudah dipahami oleh praktisi maupun mahasiswa yang baru belajar. Insight mengenai bias–variance trade-off dan pentingnya data quality juga sangat berkesan—sangat aplikatif dalam pengembangan model.
Semoga Mas Wahid terus diberi semangat untuk menulis artikel teknis seperti ini. Tulisan seperti ini sangat bermanfaat bagi komunitas AI/Data Science di Indonesia. Ditunggu artikel-artikel selanjutnya yang sama padat ilmu dan praktikal. Sukses selalu dan salam hangat!
Makasih bu Tanti atas apresiasi tulisan saya ini. Semoga bisa bermanfaat untuk semua pembaca.