Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

#BlogPost

Pentingnya Menjadi Guru Yang Sustainable, Adaptif dan Transformatif

23 Desember 2024 Edukasi
Pentingnya Menjadi Guru Yang Sustainable, Adaptif dan Transformatif

Menjadi seorang guru di era tahun 2025 dan seterusnya adalah tantangan baru yang perlu diperhatikan bagi semua guru di Indonesia.

Menurut saya pribadi bahwa tugas seorang guru selain mendidik, mengajar, membimbing, mengevaluasi dan menilai hasil belajar siswa, maka guru juga penting untuk mempunyai cara berpikir (mindset) sustainable, adaptif dan transformatif.

Jika guru tidak memiliki ketiga hal di atas, maka bisa jadi guru akan tertinggal, pastinya sulit untuk tumbuh dan berkembang.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu guru yang sustainable, adaptif dan transformatif, mari kita bahas satu persatu.

1. Guru Sustainable

Maksudnya adalah seorang guru harus punya mindset atau pola berpikir jangka panjang dan menjadikan diri sebagai guru yang secara keprofesiannya akan terus berlanjut dari lintas zaman dan lintas generasi.

Guru yang punya mindset sustainable ini maka kehadirannya “tidak akan pernah mati”, dan mampu mengikuti perkembangan zaman, terus berakselerasi secara cepat tidak mau tertinggal dengan generasi guru yang baru (dari segi keilmuan dan tugas keprofesiannya).

Contohnya: Seorang guru sustainable akan terus belajar dan belajar (pembelajar sepanjang hayat). Misalnya ada program baru dari kementerian pendidikan, maka dia akan langsung ikut, ada program baru lagi maka dia dia akan ikuti, sehingga kehadirannya akan selalu ada di bidang pendidikan (tidak pernah terhenti). Dalam mengikuti program baru tersebut, maka dia secara sukarela akan mengikuti tanpa melihat umur dirinya saat mengabdi, dan tapi satu hal yang paling terpenting adalah kehadirannya selalu ada di bidang pendidikan. Dan menurut saya guru yang punya mindset sustainable ini maka jarang mempunyai konflik dengan rekan sejawat, memiliki pola berpikir maju dan berkembang, terus bergerak, dan biasanya akan sehat-selamat sampai pensiun.

BACAAN LAINNYA:  Hasil Nilai Ulangan Harian Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia Kelas XI IPA SMA Yadika Natar T.P 2020/2021

Menurut saya, sebaliknya bagi guru-guru yang tidak punya mindset “sustainable” maka biasanya akan gampang punah, tidak pernah ikut pelatihan/program baik yang mampu meningkatkan kompetensi dirinya sebagai seorang guru, biasanya sering menyalahkan dan nyinyir dengan program-program baru yang diluncurkan oleh kementerian pendidikan (padahal dirinya tidak pernah ikut), memiliki semangat dan loyalitas yang rendah, kesadaran diri rendah tentang pentingnya konsekuensi dengan tugas serta tanggungjawabnya sebagai seorang guru. Selain itu, ia akan gampang mudah tertinggal dari program-program yang telah dilakukan kementerian pendidikan. Biasanya juga karirnya akan stagnan (tetap).

Pola pikir sustainable ini telah saya tanamkan pada diri saya yang juga seorang guru. Dengan menanamkan pola pikir ini, maka saya merasa jauh lebih cepat tumbuh dan berkembang.

Setiap ada program seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG) maka segera saya ikut. Ada pendaftaran PPPK di tahun 2021 segera saya ikuti, walaupun pada saat itu orang tidak mau menjadi PPPK karena sifatnya kontrak kerja, tapi bagi saya hal ini tidak jadi masalah, yang terpenting ada perubahan dari status saya yang sebelumnya adalah guru honor.

Saya mengikuti pendidikan guru penggerak untuk membuktikan bahwa saya guru yang sustainable.

Saya sering berpikir bahwa sebenarnya program-program dari kementerian pendidikan yang ada atau dibuka saat ini adalah program-program yang nantinya akan terpakai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan. Itulah mengapa setiap ada program-program baru saya segera mengikuti. Saya juga segera mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) setelah di akun SIMPKB guru saya terundang untuk mengikutinya. Program-program yang saya ikuti ini adalah program utama dari kementerian dan siapa tahu ke depannya akan bermanfaat bagi jenjang karir saya di masa yang akan datang, aamiin.

Selain itu, dampak dari program-program yang diluncurkan oleh pemerintah ini sangat besar dampak positifnya pada diri kita jika kita punya mindset guru sustainable. Tetap untuk selalu mengikuti program-program terbaru dari kementerian, sehingga kita sebagai guru selalu hadir mengikuti apa yang diprogramkan oleh pemerintah, khususnya di bidang pendidikan.

BACAAN LAINNYA:  15 Pengertian Bimbingan Konseling Menurut Para Ahli

2. Guru Adaptif

Menurut saya menjadi guru adaptif itu sangat penting sekali. Sehingga kehadiran kita bisa adaptif dalam berbagai situasi dan berbagai macam hal. Kita bisa adaptif dengan kolega/rekan sejawat, adaptif dengan siswa, adaptif dengan orang tua murid, adaptif dengan masyarakat, serta adaptif dengan perubahan zaman dan IPTEK dan masih banyak beragam hal yang lainnya.

Menjadi guru adaptif penting supaya kita bisa sustainable dan tidak gampang punah. Adaptif disini bisa saya ibaratkan kita bisa menyesuaikan diri terhadap berbagai macam suku, agama, ras, budaya, serta karakter semua orang di tempat kerja (sekolah). Selain itu kita juga bisa adaptif dengan sarana dan prasarana yang ada, bisa memanfaatkan media dan IT untuk menunjang pembelajaran di kelas dan lain sebagainya.

Terkadang justru banyak kasus guru yang tidak adaptif dengan rekan kerja maka bisa menimbulkan konflik internal, sering menyalahkan dalam berbagai situasi yang tidak ia sukai, menggap lingkungan sekolah toksik padahal dirinya tidak bisa beradaptasi dengan baik.

Hari Guru Nasional di SMAN 2 Natar Lampung Selatan

Guru tidak adaptif dengan siswa maka pembelajaran menjadi kurang menarik dan kecenderungan siswa pasif bahkan tidak mengenal siapa gurunya. Guru tidak adaptif dengan orang tua murid maka proses pembelajaran siswa menjadi kendala sebab tidak adanya kolaborasi guru dengan orang tua untuk menuntun tumbuh kembang hal anak dalam hal pembelajaran di rumah maupun di sekolah. Serta jika guru tidak adaptif dengan perubahan zaman dan IPTEK maka akan memunculkan guru yang tidak gaul, memiliki wawasan umum yang rendah, serta gagap teknologi (GAPTEK).

Sehingga, jika kita sudah berada di profesi guru, maka menjadi guru yang adaptif sangatlah penting dimiliki, agar kehadiran kita dinantikan banyak orang, kita akan senang ketika berada di ruang kelas dan ruang guru, kehidupan kita di lingkungan sekolah akan menjadi lebih aman dan nyaman, serta kita akan merasa memiliki dan senang menjalani profesi menjadi seorang guru.

BACAAN LAINNYA:  Pengertian dan Sintak/Langkah Model Pembelajaran Discovery/Inquiry Learning (Model Pembelajaran Abad Ke-21)

3. Guru Transformatif

Selain mempunyai pola pikir sustainable dan adaptif, maka seorang guru juga penting memiliki pola pikir transformatif.

Guru yang mempunya pola pikir transformatif biasanya guru tipe ini akan sering melakukan gerakan perubahan dari ruang kelas maupun di luar ruang kelas.

Guru transformatif menyadari betul akan peran dan fungsinya sebagai pengajar sekaligus pendidik dengan cara memberikan pengaruh positif bagi siswa, rekan sejawat serta lingkungannya.

Selain itu, guru transformatif dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), maka akan selalu melakukan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, merancang pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, menggunakan metode, model, media serta sumber belajar yang memadai.

Guru transformatif ini penting ditanamkan pada diri kita sebagai seorang guru agar kehadiran kita menjadi lebih bermakna dan fungsi serta peran kita di lingkungan sekolah akan dirasakan dampak positifnya bagi semua warga sekolah.

Sudah siapkah kita menjadi guru yang sustainable, adaptif dan trasnformatif?

Taggs:
33 Comments
  • Mpo Ratne 3:13 pm 26 Desember 2024 Balas

    Guru bisa jadi idola nih . Siapa tahu kelak anak anak terinspirasi jadi guru karena di didik dengan cara adaptif, transformatif, sustainable selama masa sekolah dulu.

    • Wahid Priyono 10:36 am 29 Desember 2024 Balas

      Iya betula banget kak , makasih komentar positifnya 😀 100

  • adi 4:34 pm 26 Desember 2024 Balas

    Setuju banget deh, guru harus bisa adaptif karena perkembangan jaman ini semakin pesat. Mau adaptif berarti mau tulus melayani dan terus jadi insan pembelajar.

    • Wahid Priyono 10:35 am 29 Desember 2024 Balas

      Iya betul banget guru harus tulus, santun dan siap melayani murid di sekolah maupun di luar sekolah.

    • Rima Angel 2:41 pm 31 Desember 2024 Balas

      Semangat terus bapak guru, semoga makin keren terus ke depannya eiy. Keren banget ilmunya. Bisa jadi idola para murid nih bapa gurunya hehe.

      • Wahid Priyono 7:17 pm 31 Desember 2024 Balas

        Makasih kak, aamiin, yang terpenting amanah dan melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid/peserta didik.

  • Diah Woro 6:57 pm 26 Desember 2024 Balas

    Salam kenal pak. Sebagai orang tua, saya sangat bersyukur kalau putra putri saya bisa diajar dan dididik oleh sosok semacam bapak ☺

  • sumiyati sapriasih 11:56 pm 26 Desember 2024 Balas

    Ternyata ada 3 kategori sebagai guru ya … dimana guru sustainable, adaptip dan transformatif saling berkaitan, semoga para guru bisa menanamkan dan menjalankan 3 kategori ini

    • Wahid Priyono 10:34 am 29 Desember 2024 Balas

      Yups saling berkaitan ketiganya, sehingga akan mempengaruhi kualitas guru-guru di Indonesia.

  • Bambang Irwanto 9:15 am 27 Desember 2024 Balas

    Saya setuju sekali ini. Guru harus memilki sustainable, adaptif dan trasnformatif apalagi 3 hal ini saling terkait dan sangat dibutuhkan. Misalnya adaktif yang mengharuskan diri bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya karena mungkin saja akan berpindah tugas mengajar ke berbagai daerah.

    • Wahid Priyono 10:34 am 29 Desember 2024 Balas

      Iya mas, betul banget. Guru harus adaptif.

  • Annie NUGRAHA 9:27 am 27 Desember 2024 Balas

    Sustainable, adaptif, dan informatif. Tiga unsur penting yang memang sangat mempengaruhi kualitas guru dan penyampaian ilmu ya Mas. Tampaknya memang teoritical tapi pada kenyataannya, jika kita dalami, eksistensinya sesungguhnya bermanfaat dan bernilai banget. Apalagi by the time, kemajuan teknologi mewajibkan para guru untuk ikut terus berkembang, menguasai banyak hal, sesuai dengan kebutuhan kekinian.

    • Wahid Priyono 10:34 am 29 Desember 2024 Balas

      Yups, bener kualitas guru bisa dibenahi seenggaknya dari ketiga faktor di atas. yang sudah saya tulis.

  • Maria G Soemitro 10:34 am 27 Desember 2024 Balas

    baru banget dengerin obrolan bareng Kang Maman Imanul Haq , anggota DPR tentang guru termasuk ustaz (kan ustaz juga guru) yang harus berkelanjutan dengan selalu menambah ilmu
    Juga adaptif agar ilmunya bisa “sampai” ke murid
    Jangan gurunya ngomong apa, ditangkap murid dengan berbeda

    • Wahid Priyono 10:33 am 29 Desember 2024 Balas

      Yups, guru adalah sumber keberlanjutan ilmu.

  • Yuni Bint Saniro 12:47 pm 27 Desember 2024 Balas

    Soal kenyinyiran pada program baru tuh kayaknya emang banyak terjadi ya, Pak. Mereka yang tidak ingin ikut berkembang. Eh mereka pula yang nyinyir.

    • Wahid Priyono 10:33 am 29 Desember 2024 Balas

      Yups bener, seenggaknya kita perlu mendukung setiap program baik yang dilakukan pemerintah.

  • Fenni Bungsu 1:58 pm 27 Desember 2024 Balas

    Bukan hanya lingkungan aja yang sustainable, para pendidik pun juga perlu sustainable, karena dengan banyak mengikuti pelatihan, maka para guru pun bisa berkembang dan punya kredibilitas yang mumpuni.

  • Dian 2:44 pm 27 Desember 2024 Balas

    Hmm, aku baru tahu, ternyata ada 3 kategori sebagai guru ya … dimana guru sustainable, adaptip dan transformatif saling berkaitan

    Semoga para guru semua bisa menerapkan ketiga hal ini

    • Wahid Priyono 10:32 am 29 Desember 2024 Balas

      Iya kak, jadi mau pilih jadi guru yang mana? hehe

  • Myra 2:51 pm 27 Desember 2024 Balas

    Anak-anak saya pernah bersekolah di swasta dan negeri. Pengalaman mereka sama semua. Ketika di swasta, guru-gurunya lebih adaptif. Tapi, ketika di negeri, anak-anak saya lebih suka diajarin sama guru yang masih muda atau mahasiswa yang lagi magang. Katanya cara mengajarnya bikin gampang dimengerti dan asik.

    • Wahid Priyono 10:32 am 29 Desember 2024 Balas

      Iya kak, semua tergantung gurunya, mau di sekolah negeri atau swasta kalo gurunya adaptif pasti gak gaptek juga kok soal IPTEK dll.

  • Lendyagassi 4:56 pm 27 Desember 2024 Balas

    MashaAllaa yaa..
    Kalau ranah pekerjaannya yang ada hubungannya dengan orang lain, pastikan Sustainable, adaptif, dan informatif.
    Karena pastinya butuh menerima dan menyampaikan informasi serta komunikasi yang baik.

    Apalagi guru, sosok yang pasti digugu dan ditiru oleh siswa.
    Mas Wahid menuliskannya dengan sangat lengkap sehingga kepribadian guru bisa mencakup ketiganya untuk mengajar anak-anak genji dan gen alpha.

    • Wahid Priyono 10:31 am 29 Desember 2024 Balas

      Yups, bener banget kak, karena kami yang berprofesi sebagai guru adalah pelayan masyarakat. Berbagi ilmu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga ke depan generasi muda kita semakin berjaya, aamiin.

  • Okti Li 5:43 pm 27 Desember 2024 Balas

    Guru jaman sekarang memang tidak seperti guru jaman dulu yg fokus ke mengajar
    Sekarang hiri juga dituntut banyak harus bisa berbagai hal termasuk kecanggihan teknologi ya

    Semoga guru jaman now sesuai dengan keinginan dan harapan bangsa, yaitu guru yang mampu mencetak generasi yang berakhlak dan bertanggung jawab

    • Wahid Priyono 10:30 am 29 Desember 2024 Balas

      Yups, bener kak, guru zaman now memang dituntut untuk paham IT juga.

  • REZA FAHLEVI 8:10 am 29 Desember 2024 Balas

    Betul banget pak guru.. guru gak boleh lagi monoton dan konvensional karena dunia terus berkembang dan alam terus berubah..
    Sebagai tenaga pendidik yang paling depan sampai ke generasi muda menjelaskan tentang perubahan itu tentu adalah guru jadi keren banget saat guru bisa bertransformasi menjadi guru yang sustainable.

    • Wahid Priyono 10:29 am 29 Desember 2024 Balas

      Iya kak setuju saya. Terimakasih komentar positifnya.

    • Heizyi 12:31 pm 4 Januari 2025 Balas

      bener banget kak. karena guru merupakan orangtua ke dua, maka juga ahrus punya pemikiran jangka panjang, adaptif dan kreatif supaya mampu membersamai siswa dari masa ke masa

  • Susindra 10:40 pm 29 Desember 2024 Balas

    Sebagai lulusan SPd saya bisa bayangkan kebutuhan guru yang sustainable dan tranformatif penting namun kenyataannya masih banyak yang konservatif. Meskipun dari grup WA teman kuliah saya bisa melihat beberapa teman yang masuk kategori ini.
    Semoga makin banyak yang sekeren ini ya.

    • Wahid Priyono 11:37 pm 29 Desember 2024 Balas

      Iya kak semoga semakin membaik untuk kualitas guru2 di Indonesia.

Write a comment