Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

#BlogPost

3.2.j. Koneksi Antar Materi – Modul 3.2 Tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

3.2.j. Koneksi Antar Materi – Modul 3.2 Tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, maka harus paham betul tentang bagaimana pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah.

Pengelolaan sumber daya bisa dilakukan pada 2 komponen ekosistem sekolah, baik itu biotik maupun abiotik.

Pengelolaan sumber daya biotik (yang hidup) bisa meliputi pengelolaan sumber daya manusia itu sendiri, dimana manusia atau dalam hal ini meliputi:

  • Murid
  • Kepala Sekolah
  • Guru
  • Staf/Tenaga Kependidikan
  • Pengawas Sekolah
  • Orang Tua
  • Masyarakat sekitar sekolah
  • Dinas terkait
  • Pemerintah Daerah

Sedangkan pengelolaan sumber daya abiotik bisa berupa pengelolaan keuangan (finansial), sarana dan prasarana sekolah, serta lingkungan alam, dan lain sebagainya.

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya di sekolah, maka saya akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mengimplementasikannya di ruang-ruang kelas seperti membuat perencanaan kelas, pengelolaan kelas jika saya sebagai wali kelas, dan masih banyak yang lainnya.

Sementara itu, di tingkat sekolah biasanya pengelolaan sumber daya yang saya lakukan adalah dengan memanfaatkan laboratorium alam (lingkungan di sekitar sekolah) sebagai tempat untuk menimba ilmu dan sekaligus sebagai tempat untuk praktikum dan menggali ilmu pengetahuan secara kontekstual.

Sementara itu, untuk pengelolaan sumber daya di masyarakat sekitar sekolah yaitu dengan melibatkan warga sekitar dalam perannya sebagai mitra strategis terhadap dukungan atas kebijakan-kebijakan sekolah. Selain itu, karena di sekitar sekolah saya ada hasil pertanian yang cukup melimpah seperti singkong, jagung, dan ketela maka seringkali sumber daya itu dimanfaatkan oleh siswa untuk membuat projek kewirausahaan, mengelolanya menjadi produk-produk makanan yang lebih kekinian.

Pengelolaan sumber daya yang tepat tentu saja akan mendukung pembelajaran yang berpihak pada siswa. Tentu hal ini akan memberi lebih banyak peluang bagi siswa untuk belajar dan menimba pengetahuan. Sebagai contohnya jika laboratorium biologi/IPA dikelola dengan baik, dan ada jadwal maintenen yang tepat terkait bahan dan alat yang ada, serta didukung oleh guru dan ada jadwal pertemuan rutin, maka pemanfaatan laboratorium biologi ini bisa maksimal memberikan banyak peluang bagi siswa untuk mengetahui lebih banyak tetang sains, dan mereka juga akan lebih mudah untuk bagaimana membuat laporan praktikum, serta mampu mengetahui tentang metode dan sikap ilmiah yang harus dimilikinya.

Materi tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini sebenarnya ada hubungannya dengan modul 1 sampai dengan modul 3.2 ini, dimana dalam modul 1 tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) tentang pembelajaran yang berpihak pada murid, tentu saja sangat relate jika pembelajaran akan berpihak pada murid akan jauh lebih baik jika ditopang dengan sumber daya yang mumpuni.

BACAAN LAINNYA:  3.1.j.1. Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi - Modul 3.1

Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi akan jauh lebih bagus jika ditopang oleh saran dan prasarana sekolah yang mendukung. Selain itu, guru juga bisa lebih variatif dalam pemberian strategi dan model pembelajaran yang tepat jika pembelajaran berdiferensiasi itu dilakukan.

Saat saya sebelum mempelajari modul 3.2 ini, saya masih belum tahu betul tentang apa dan bagaimana cara seorang pemimpin pembelajaran dapat memanajemen sumber daya yang beragam. Namun setelah saya mempelajari modul 3.2 ini, maka saya lebih paham tentang sumber daya apa saja yang ada di sekolah dan bagaimana peluang-peluang untuk memaksimalkan potensi yang ada.

Adapun untuk sumber daya yang ada di sekolah meliputi beberapa hal seperti dilansir dari situs: https://lms.guru.kemdikbud.go.id/, berupa:

1. Modal Manusia

  • Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
  • Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
  • Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok.  Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi.  Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

2. Modal Sosial

  • Modal sosial dimaknasi sebagai norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
  • Ini juga dapat dimaknai sebagai investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas hidup berdampingan, contohnya adanya kepemimpinan, kerjasama, saling percaya, dan rasa memiliki masa depan yang sama.
  • Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas  dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, atau kesamaan hobi. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.
BACAAN LAINNYA:  Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri) Modul 3.1 Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

3. Modal Politik

  • Modal politik tidak hanya dimaknai sebagai sebuah  aktivitas demokratis dalam tataran politik praktis tapi merupakan kemampuan kelompok untuk memengaruhi distribusi sumber daya di dalam unit sosial.
  • Sebagai kendaraan dalam mencapai tujuan, modal politik berkaitan dengan kekuasaan dan kebijakan.  Modal politik juga menjadi sebuah instrumen melalui sumber daya manusia yang dapat memengaruhi kebijakan untuk mencapai kepentingan. Selain itu, modal politik dapat bersifat struktural apabila merujuk pada atribut-atribut dalam sistem politik yang menajamkan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
  • Modal politik sebagai sebagai salah satu aset sekolah dapat digunakan untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. Misalkan seorang kepala sekolah dengan kewenangan yang dimilikinya, menggunakan kewenangannya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan warga sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. 

4. Modal agama dan budaya

  • Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik.  Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
  • Kebudayaan merujuk pada hasil cipta dan karya manusia yang unik  yang lahir  dari serangkaian ide, gagasan, norma, perilaku, serta benda. Modal budaya dijelaskan dari tiga hal, yaitu keadaan yang melekat dan mewujud, seperti nilai dan tradisi yang dianut dan berkembang dalam masyarakat; keadaan konkret hasil cipta dan karya, seperti lukisan, buku, mesin, kerajinan tangan, dan semua benda yang dihasilkan oleh manusia sebagai bentuk kreativitas; dan sebuah bentuk yang dapat dipelajari melalui kualifikasi akademik, yaitu sekolah. 
  • Identifikasi dan pemetaan modal budaya dan agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.
  • Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.
BACAAN LAINNYA:  Tugas 1.2.j. Koneksi Antar Materi - Modul 1.2 (Pendidikan Guru Penggerak)

5. Modal Fisik


Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

  • Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
  • Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

6. Modal lingkungan/alam

  • Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup.  Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
  • Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali.

7. Modal finansial

  • Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.
  • Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.
  • Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

Dari ketujuh modal sumber daya di atas jika dimaksimalkan potensinya secara maksimal pastinya akan memiliki dampak positif bagi perkembangan sekolah, baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

Taggs:
Write a comment