Pengertian, Ciri, Kelebihan dan Sintak/Langkah Model Pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) – Pembelajaran Abad Ke-21
5 November 2022
Edukasi
Model Project-based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Ciri-Ciri/Karakteristik PjBL antara lain sebagai berikut:
- Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk
- Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan
- Proyek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat
- Melatih kemampuan berpikir kreatif
- Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan
Tabel: Langkah kerja (sintaks) project-based learning adalah:
LANGKAH KERJA | AKTIVITAS GURU | AKTIVITAS SISWA |
Pertanyaan Mendasar | Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah | Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah |
Mendesain Perencanaan Produk | Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan Dihasilkan | Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan |
Menyusun Jadwal Pembuatan | Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan) | Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama |
Memonitoring Keaktifan dan | Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, | Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap |
LANGKAH KERJA (lanjutan dari langkah pada tabel di atas) | AKTIVITAS GURU | AKTIVITAS SISWA |
Perkembangan proyek | memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan | tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru |
Menguji Hasil | Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian Standard | Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain |
Evaluasi Pengalaman Belajar | Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan | Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek |
Penerapan project-based learning sebagai berikut:
- Topik/ materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/ karya yang menarik
- Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja, (satu peserta didik menghasilkan satu proyek)
- Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan 3-4 pertemuan)
- Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek bermuara pada peningkatan hasil belajar
- Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/ sampah yang tidak terpakai agar menjadi bernilai guna
- Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan dan menyampaikan produknya kepada orang lain
*Sumber Referensi: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan KEMDIKBUD RI.