Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Teacher

Bloger

Content Creator

Web Designer

Writer

Badminton Lovers

#BlogPost

4 Manfaat AI Credit Scoring Bagi Pelaku Bisnis UMKM dan Lembaga Penyelenggara Layanan Pendanaan Masyarakat

21 Juli 2023 Teknologi
4 Manfaat AI Credit Scoring Bagi Pelaku Bisnis UMKM dan Lembaga Penyelenggara Layanan Pendanaan Masyarakat

Bagi kita yang berkecimpung di bidang bisnis UMKM mungkin tidak asing lagi mendengar sebuah istilah credit scoring.

Credit score adalah sistem terintegrasi berbasis AI yang digunakan oleh lembaga perbankan maupun perusahaan penyelenggara layanan pendanaan bagi masyarakat dalam menentukan layak atau tidaknya seorang pelaku bisnis UMKM maupun perusahaan bisnis tertentu untuk mendapatkan pinjaman.

Credit scoring umumnya berisi data-data nasabah serta riwayat pembayaran kredit pada sebuah bank/lembaga penyelenggara layanan pendanaan.

Seiring berkembangnya teknologi informasi (TIK) di era digital saat ini, maka sistem credit scoring kemudian mengalami perkembangan menjadi lebih canggih, tentu saja dengan memanfaatkan sistem yang terintegrasi dengan big data atau biasanya kita kenal dengan istilah Artificial Intelligence (AI).

Bagi sebuah lembaga perbankan atau penyelenggara layanan pendanaan bagi pelaku bisnis UMKM, maka kegunaan artificial intelligence ini tentu saja banyak memberikan dampak positif demi pertumbuhan dan perkembangan UMKM menjadi lebih baik. Selain itu, inklusi keuangan masyarakat juga akan terdampak ke arah yang lebih positif sehingga perekonomian Indonesia akan baik pula.

Berikut ini manfaat lainnya yang bisa diperoleh oleh para pelaku bisnis UMKM bila menggunakan sistem credit scoring terintegrasi kecerdasan buatan (AI):

1. Mampu Menilai Kemampuan Bayar Para Pelaku Bisnis UMKM

Pada umumnya, sistem credit scoring konvensional hanya menekankan pada riwayat pembayaran atau credit history. Namun dengan sistem terintegrasi AI credit scoring , maka sebagai pelaku bisnis UMKM kita bisa memperoleh gambaran yang lebih spesifik.

Sebagai contohnya saja, integrasi credit scoring dengan AI akan memungkinkan pelaku bisnis UMKM bisa lebih sadar diri dan berusaha untuk meningkatkan rutin pembayaran untuk mengembangkan skor kredit melalui analisis risiko sesuai pendekatan lainnya, baik itu pendekatan secara psikologis dan kepribadian.

Dengan begitu, pihak penyelenggara layanan keuangan akan lebih mudah juga dalam mengetahui kebiasaan para mitra/nasabah, seperti seberapa sering berbelanja serta melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit. Rutinitas pembayaran kredit bagi para pelaku bisnis juga dapat terpantau dengan baik.

2. Membantu Dalam Mengevaluasi dan Menganalisis Permohonan Kredit Pelaku Usaha

Analisis permohonan kredit membutuhkan kejelian dan ketelitian. Oleh sebab itu, keberadaan credit scoring menjadi semacam acuan sebelum pihak/lembaga penyelenggara pendanaan memutuskan memberikan kredit kepada para nasabah. Melalui pemanfaatan sistem credit scoring yang sudah terintegrasi dengan AI atau kecerdasan buatan, maka tentu saja kita bisa membandingkan informasi dari para debitur dengan kinerja dari para pinjaman nasabah lebih banyak dan pastinya lebih terukur.

BACAAN LAINNYA:  BRI Sebagai Inisiator ESG di Indonesia: Mengintegrasikan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola

Gambaran umumnya yakni semakin banyak informasi yang didapatkan tentu saja akan bertambah baik pula penilaian terhadap analisis permohonan kreditnya. Terlebih bagi para decision maker di lembaga pendanaan masyarakat/pemberi pinjaman, maka tentu saja hal ini akan sangat membantu dalam mengelola pemberian kredit, mengevaluasi, serta meminimalisir terjadinya kredit macet di kemudian hari.

Dokumen pribadi: ES teler AA, adalah produk jualan UMKM dari keluarga saya.

Bagi para pelaku bisnis UMKM, tentu saja adanya AI credit scoring ini sangat bagus, bisa menjadi bahan evaluasi dan sudah sejauh mana terjadi peningkatan dalam bisnis, serta bisa melihat dan menganalisis beberapa kelebihan dan kekurangan selama melakukan peminjaman dana di P2P Lending. Hal ini juga bisa menjadi gambaran real bagi para nasabah dari kekurangannya yang perlu diperbaiki di lain waktu.

3. Membantu Proses Survei Kredit Bagi Para Pelaku Bisnis Yang Lebih Ringkas dan Hemat Waktu

Tidak hanya membantu mengevaluasi dan analisis permohonan kredit, ternyata keberadaan sistem credit scoring terintegrasi AI juga sangat berkontribusi penuh dalam proses survei kredit bagi para nasabah.

Terkadang, proses survei pemberian kredit bagi calon nasabah baru memakan waktu yang cukup lama, sebab petugas terkait masih menggunakan data seadanya, masih terkesan konvensional dalam proses kerjanya. Sehingga, kebanyakan data yang didapat saat hendak melakukan survei adalah data kotor dan kurang begitu akurat.

Dokumen pribadi: ES Teler AA sering dapet orderan dari penyelenggara acara-acara resmi di daerah saya.

Berbeda halnya ketika kita sebagai pelaku bisnis UMKM maupun lembaga penyelenggara pendanaan menggunakan sistem AI credit scoring. Ketika hal itu terjadi, maka semua data dan informasi tentang calon nasabah akan muncul dengan lengkap, bahkan tidak sampai dalam hitungan berhari-hari.

Semisalnya bila lembaga penyelenggaran pendanaan memberikan kredit kepada pelaku bisnis UMKM, tentu saja harus melihat dokumen-dokumen serta data-data kasar yang terkadang masih diragukan kebenarannya.

BACAAN LAINNYA:  Untung Ada Kotakode.com, Belajar Koding Jadi Semakin Gampang !

Hal ini berbeda dalam sistem AI credit scoring, maka para nasabah atau mitra dapat mengisinya lewat aplikasi di gadget atau perangkat seluler mereka. Jadi, dengan teknologi AI maka lembaga pendanaan maupun mitra bisa melakukan survei, analisis data dilakukan kapan saja tanpa harus tatap muka langsung. Cukup mengisi data melalui online, maka kita sebagai pelaku bisnis UMKM pun bisa menghemat waktu secara efektif dan efisien sehingga proses survei berjalan dengan baik.

4. Menekan Biaya Operasional Dan Menguntungkan Pelaku Bisnis UMKM

Jika selama ini perusahaan, lembaga penyelenggara pendanaan, maupun perbankan menggunakan AI credit scoring, maka bisa dipastikan di masa mendatang pengerjaannya akan semakin mudah, efektif, efisien, cepat, serta hasilnya sangat akurat. Tentu saja dengan mengintegrasikan perhitungan credit scoring dan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dengan melibatkan big data dalam mengelolanya.

Melalui pengembangan credit scoring berbasis AI/big data, maka baik bank maupun lembaga penyelenggara pendanaan seperti Amartha bisa membangun sebuah sharing infrastructure dengan bank atau lembaga penyelenggaran pendanaan lainnya yang mempunyai kebutuhan yang sama. Bila ada kerja sama antar bank/lembaga penyelenggara keuangan dalam membangun sebuah big data terintegrasi dengan AI credit scoring, maka hal ini akan menekan biaya operasional. Selain itu, hal ini juga sangat bagus sebab bisa memberikan performance yang lebih baik kepada masyarakat, serta pelaku bisnis UMKM.

Dokumen pribadi: Usaha UMKM keluarga saya “ES Teler AA”

Pelaku bisnis UMKM akan semakin mudah dalam menganalisis dan mengevaluasi kinerja perusahaan mereka berkat adanya AI credit scoring. Mereka juga bisa mengetahui terkait dengan besaran skor kredit, serta hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki bagi pelaku bisnis untuk mendapatkan skor pinjaman yang tinggi di kemudian hari.

Adanya AI credit scoring yang terintegrasi dengan big data ini juga bisa mengurangi kebiasaan masyarakat yang sering nunggak bayaran kredit, modus penipuan, serta lebih memberikan wawasan baru kepada para calon nasabah tentang pentingnya komitmen dalam melunasi kredit, serta meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat yang bergerak di bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM).

BACAAN LAINNYA:  Kolaborasi NASA, NOAA, dan AI Selamatkan Internet dari Badai Matahari

Dan kabar baiknya bahwa saat ini para pelaku bisnis UMKM di Indonesia bisa memanfaatkan pinjaman di P2P Lending dari Amartha untuk mengembangkan bisnis agar segera naik level.

Bahkan di daerah tempat saya tinggal di Lampung Selatan, sudah banyak pelaku bisnis UMKM yang meminjam dana di P2P lending seperti Amartha ini.

Keluarga saya pun ketika akan memulai bisnis dan kekurangan modal, maka seringkali meminjam di lembaga pendanaan seperti Amartha ini.

Mendapatkan modal bisnis dengan bermitra dengan Amartha bisa menjadi pilihan terbaik karena sistem peminjaman yang aman dan pastinya bisa melesatkan bisnis dengan semakin baik. Jadi kita tidak perlu khawatir lagi terkait dengan terkendala modal bisnis yang terkadang dianggap sebagai penghalang kita untuk mengembangkan bisnis rumahan dan skala UMKM lainnya.

Sistem pinjaman dana untuk UMKM di Amartha sudah menerapkan sistem AI credit scoring sehingga para pelaku bisnis sudah semakin mudah untuk meminjam dana cepat dan aman. Kita juga sebagai pelaku usaha bisa dengan mudah memantau skor kredit kita secara real time. Sehingga kita bisa lebih bijaksana dalam pengembalian dana pinjaman dengan tepat waktu, sehingga hal ini tentu saja akan meningkatkan skor kredit dan berpeluang untuk mudah di approve saat meminjam dana lagi di lain waktu.

Selanjutnya, tugas kita sebagai pelaku bisnis UMKM hanya memanfaatkan uang pinjaman tersebut untuk modal bisnis bukan untuk gaya hidup (gengsi). Dan pada akhirnya nanti jika keuntungan bisnis di UMKM yang digerakkan semakin meningkat tentu saja kita akan lebih mudah dalam pengembalian pinjaman dana tersebut melalui pembayaran secara berkala.

Jadi, mari mulai sekarang kita percayakan kepada Amartha sebagai mitra bisnis yaitu untuk membantu pendanaan UMKM di Indonesia. Tentu saja, harapan terakhirnya, UMKM di Indonesia bisa lebih berdikari di negeri sendiri. Tentunya dengan semakin banyak masyarakat di Indonesia yang ulet dan tekun dalam berwirausaha, mencegah pengangguran, kemiskinan, serta menciptakan lebih banyak inovasi baru terkait produk barang/jasa di dalam negeri. Mari kita cintai produk-produk UMKM dalam negeri dan tentunya lebih banyak membelinya. Dengan begitu, maka perekonomian di Indonesia akan semakin maju pesat dan bisa bersaing dengan perekonomian global.

Taggs:
2 Comments
  • Tamara Puspita 1:19 pm 26 Juli 2023 Balas

    Seneng bisa baca soal P2P dari kacamata borrower. Selama ini, saya adalah lender untuk P2P. Tapi blm pernah coba invest di Amartha.

    Next, pengen coba Amartha deh buat nambah2 porto
    Btw nice article mas, sukses jualannya

Write a comment to Tamara Puspita Cancel Reply