Wahid Priyono

Bloger

Web Designer

Influencer

Freelancer

Teacher

Writer

Content Creator

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Bloger

Web Designer

Influencer

Freelancer

Teacher

Writer

Content Creator

Badminton Lovers

#BlogPost

Macam-Macam Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri

4 Desember 2020 Edukasi
Macam-Macam Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Secara umum strategi memiliki makna sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar demi mencapai tujuan yang telah digariskan.

Menurut Djamarah (2002) Terdapat 4 strategi dasar yang perlu diperhatikan demi terciptanya kegiatan belajar mengajar yang optimal, diantaranya:

  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik.
  2. Memilih sistem pendekatan belajar yang berdasarkan pandangan dan aspirasi masyarakat.
  3. Memilih dan menetapkan prosedur serta metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif.
  4. Menetapkan norma dan batas keberhasilan.

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan dalam penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajarannya berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak mengetahui  satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan, (Djamarah, 1991: 72).

Strategi pembelajaran berbasis inkuirimemiliki berbagai macam jenis, diantaranya:

  • Inkuiri terpimpin

Pelaksanaanya dilakukan atas petunjuk dari guru. Dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan berbagai pertanyaan inti, guru mengajukan berbagai pertanyaan yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ke titik kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan untuk membuktikan pendapat yang dikemukakannya.

  • Inkuiri bebas

Peserta didik melakukan penyelidikan bebas sebagaimana seorang ilmuwan, antara lain masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperoleh sendiri.

  • Inkuiri bebas yang dimodifikasi
BACAAN LAINNYA:  10 Tahun SJS Selamatkan Anak Bangsa Dari Pengangguran

Yaitu masalah diajukan guru didasarkan teori yang sudah dipahami peserta didik. Tujuannya untuk melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan kebenarannya. (Hanafiah dan Suhana, 2010: 77).

Hanafiah dan Suhana (2010) juga menyatakan bahwa strategi pembelajaran berbasis inkuirimemiliki berbagai fungsi, diantaranya:

  1. Membangun komitmen dikalangan peserta didik untuk belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran.
  2. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
  3. Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya.

Menurut Roestiyah, (1998: 77-79), dalam proses belajar, siswa memerlukan waktu untuk menggunakan daya otaknya untuk berfikir dan memperoleh pengertian tentang konsep, prinsip, dan teknik menyelidiki masalah. Untuk meningkatkan teknik inkuiri, dapat diciptakan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

  • Membimbing Kegiatan Laboratorium

Guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa dan sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru, dimana siswa melakukan kegiatan percobaan penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip yang telah ditetapkan guru.

  • Modifikasi Inkuiri

Dalam hal ini guru hanya menyediakan masalah, dan alat / bahan yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara perorangan maupun kelompok. Bantuan yang diberikan kepada siswa berupa pertanyaan -pertanyaan yang memungkinkan siswa berfikir dan menemukan cara penelitian yang tepat.

  • Kebebasan Inkuiri

Setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang proses pemecahan masalah serta telah memperoleh pengetahuan dari “modifikasi inkuiri”, maka siswa telah siap untuk melakukan kegiatan kebebasan inkuiri. Guru mengundang siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan tertentu sehingga siswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan dipelajari.

  • Inkuiri Pendekatan Peranan

Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah dengan cara ilmiawan dengan menggunakan pertanyaan yang telah direncanakan dengan teliti untuk melakukan beberapa kegiatan seperti melakukan.

  • Mengundang ke dalam Inkuiri
BACAAN LAINNYA:  Hasil Nilai Ulangan Harian Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia Kelas XI IPA SMA Yadika Natar T.P 2020/2021

Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan siswa dalam tim yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap anggota tim memiliki tugas berbeda seperti coordinator tim, perekam data, penasihat teknis, serta proses peilaian. Keempat anggota saling bekerjasama untk memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

  • Teka-teki Bergambar

Teknik ini merupakan teknik untuk mengembangkan motivasi dan perhatian siswa dalam diskusi kelompok dengan menggunakan gambar atau peragaan yang sesungguhnya dapat meningkatkan cara berfikir kritis dan kreatif siswa.

  • Synectics Lesson

Pendekatan ini untuk menstimulisasi bakat-bakat kreatif siswa dengan memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat berbagai bentuk kiasan agar dapat membuka intelegensi dan mengembangkan daya kreativitasnya.

  • Kejelasan Nilai-nilai

Perlu diadakan evaluasi lebih lanjut  tentang keuntungan-keuntungan pendekatan ini, terutama yang menyangkut sikap, nilai-nilai pembentukan self concept siswa. Ternyata dengan menggunakan teknik inkuiri, siswa melakukan tugas-tugas kognitifnya dengan lebih baik.

Agar teknik ini dapat dilaksanakan dengan baik, memerlukan kondisi -kondisi sebagai berikut:

  • Kondisi yang fleksibel, bebas untuk berinteraksi,
  • Kondisi lingkungan yang responsif,
  • Kondisi yang memudahkan untuk memusatkan perhatian,
  • Kondisi yang bebas dari tekanan.

Sumber Referensi Pendukung:

(1). Djamarah, Syaiful Bahri. 1991. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. IAIN Antasari: Banjarmasin.

(2). Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta.

(3). Hanafiah, Nanang, dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama: Bandung.

(4). Roestiyah, Dra. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta.

Taggs:
Write a comment