Mengenal Kepribadian Introvert, Ekstrovert dan Ambivert: Kamu Punya yang Mana?

Kepribadian seseorang menurut Carl Gustav Jung (1875 s/d 1961) dibedakan menjadi tiga macam yaitu kepribadian introvert, ekstrovert dan ambivert. Ketiganya mempunyai sisi yang berbeda. Meskipun begitu, ketiga jenis kepribadian ini tentu saja sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, bahwa manusia ditakdirkan dengan sifat/karakter yang berbeda-beda. Ini jugalah yang menyebabkan mengapa DNA/RNA setiap orang berbeda-beda dalam satu spesies. Karena kelimpahan DNA/RNA yang berbeda inilah, maka akan memunculkan variasi di antara individu dalam suatu lingkungan tertentu. Ciri/karakteristik seseorang juga lekat dengan bawaan DNA/RNA yang spesifik dari kedua orang tuanya.
Jung melihat bahwa kepribadian introvert itu mempunyai beberapa ciri bawaan seperti pemalu, cenderung tertutup untuk menyampaikan gagasan/ide sehingga sering dikaitkan dengan pribadi yang pendiam. Selain itu, jika berada dalam lingkungan sosial yang ramai kepribadian intoversi ini akan cenderung banyak menghabiskan energinya, sering kelelahan dan atau rasa kurang nyaman. Namun, justru kepribadian introvert ini jauh lebih terkumpul energinya jika berada dalam lingkungan yang sepi atau dalam ranah keluarga besar saja. Biasanya kepribadian introvert ini lebih suka bergelut pada bidang-bidang seperti seniman, penulis, komposer dan lain sebagainya.
Sementara itu, Jung melihat bahwa kepribadian ekstrovert merupakan kebalikan dari kepribadian introvert. Ekstovert/ekstroversi memiliki sifat yang suka keterbukaan, berenergi tinggi di tengah keramaian, antusias, asertif, serta banyak berbicara.
Kepribadian ekstrovert ini juga sangat senang bergaul dengan banyak orang, merasa nyaman dalam suatu kelompok, menikmati situasi sosial, serta sangat menyukai kegiatan yang padat. Contoh kepribadian ekstrovert biasanya ada pada orang-orang seperti pengajar, politisi, pebisnis, penyanyi, dan lain sebagainya.
Untuk kepribadian ambivert merupakan jenis keperibadian diantara kepribadian introvert dan ekstrovert. Namun, kepribadian jenis ini persentasenya hanya 20% di dalam suatu komunitas tertentu. Tentu saja kepribadian ini tidak sebanyak introvert maupun ekstrovert. Kepribadian ambivert memiliki ciri-ciri seperti kamu adalah pendengar dan komunikator yang baik, mampu beradaptasi dengan baik, senang berkumpul dengan teman-temanmu, zona nyamanmu cukup terbatas. Kepribadian ambivert ini banyak menyintas pada lintas karir dan ini tidak menjadi persoalan berarti dalam ranah kerja profesional mereka.
Berdasarkan pengalaman saya (cieee, kayak udah jago aja hehe), bahwa di lingkungan bermain dan tempat kerja saya banyak ditemukan juga kepribadian ektrovert, introvert dan ambivert. Namun, yang paling banyak adalah kepribadian introvert hehe. Saya pun mempunyai kepribadian ambivert tulen, kalau kamu apa guys???
Oiya sebagai info nih, kadang kalau diamati ketika introvert ngobrol dengan sama-sama introvert itu sprektumnya mudah ketemu, tapi kadang kalo introvert ketemu ektrovert agak berlawanan karakter memang. Tapi ini hanya pandangan saya saja. Kalo saya karena cenderung netral ke ambivert dalam debat-debat juga saya suka ikut nimbrung dan senang berdiskusi, dll.
Oke nih, pada akhirnya apapun jenis kepribadian yang kita miliki berdasarkan teori Carl Jung di atas, maka patut kita hargai sebagai rasa syukur kepada apa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Setiap manusia itu ditakdirkan unik, dan tentunya memiliki sisi berbeda satu sama lainnya. So tetap optimis dan menghargai diri sendiri !
Kepribadian introvert dan ekstrovert/ambivert tidak ada salah, karena Tuhan telah menakdirkan setiap individu itu unik dan berbeda satu sama lainnya.