Wahid Priyono

Bloger

Web Designer

Influencer

Freelancer

Teacher

Writer

Content Creator

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Bloger

Web Designer

Influencer

Freelancer

Teacher

Writer

Content Creator

Badminton Lovers

#BlogPost

Serunya Menikmati Pantai Laguna Lemburpurwo, Ada Mang Satenya Juga Lho!

13 Desember 2020 Wisata
Serunya Menikmati Pantai Laguna Lemburpurwo, Ada Mang Satenya Juga Lho!

Liburan idul fitri Juli tahun 2016 silam telah saya lalui dengan bersilaturahmi ke tempat kelahiran ibu saya di daerah Winong, Kec. Mirit, Kebumen-Jawa Tengah.

Lebih dari 2 Minggu saya tinggal dan berkunjung ke rumah-rumah saudara saya, mulai dari saudara yang berasal dari ibu saya, atau saudara ayah saya yang ada di daerah bendungan-kebumen.

Puncak liburan lebaran waktu itu saya coba berkunjung ke salah satu pantai yang bisa dibilang cukup menarik minat warga sekitar, yaitu di pantai Laguna Lemburpurwo. Pantai ini terletak di desa Lemburpurwo, kec. Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Saya dengan rombongan keluarga yang terdiri dari keluarga lek sulis, lek nur, dan lek siti serta lek juar saya menaiki mobil pribadi dan berangkat waktu itu sekitar pukul 09.00 WIB pagi. Ada sedikit macet ketika menuju lokasi wisata karena waktu itu masih mudik lebaran.

Sesampainya di lokasi sekitar pantai pukul 10.00 WIB, pertama kali saya dan rombongan keluarga melewati sedikit daerah yang menaik seperti bukit, dan sesekali saya menengok di kanan-kiri jalan banyak sekali penjual asongan, penjual souvenir, dan lain sebagainya.

Setelah saya akan mencapai pusat wisatanya, ternyata terlebih dahulu saya harus melewati jembatan bambu yang di sebelah kanan maupun kirinya terdapat tanaman mangrove. Sangat hijau dan senang sekali melihat sekitar pantai ditumbuhi mangrove. Karena tanaman mangrove ini sangat bagus sekali untuk mencegah abrasi air laut dan untuk tempat pemijahan telur ikan secara alami. Bahkan, ekosistem pantai sangat terbantu dengan adanya mangrove sebagai tempat bertelur ikan, udang kecil, dan lainnya.

Wah, menarik sekali ketika dari kejauhan saya melihat ada banyak orang yang mulai terlihat batang hitungnya, sangat ramai. Dan sekitar pantai banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon rindang seperti pinus. Dan di bawah pohon tersebut banyak orang-orang yang berfoto dan penjual makanan seperti sate pun ada disitu.

Memasuki pantai, banyak sekali orang-orang yang asyik bermain pasir, mandi, berenang, dan atau hanya sekedar naik kuda.

Karena baru pertama kali saya ke Pantai Laguna ini, maka saya tidak mau melewatkan potret indah pemandangan pantainya dengan pasir-pasir yang berwarna kehitaman.

Dan ketika saya amati di pantai ini memang ombaknya besar-besar dan berbeda jauh dengan pantai-pantai yang saya kunjungi di Lampung. Karena pantai-pantai di Lampung ini mayoritas ombaknya tidak ganas, alias sedikit tenang.

Beberapa kali saya memotret kebersamaan kami selama di pantai ini, dan ponakan saya, si Iyal (anak lek nur) juga asyik naik kuda yang disewakan.

Tidak terasa waktu sudah siang, dan perut juga keroncongan dan ini pertanda perut harus mulai diisi makanan. Yaps, lek Sulis mengajak kami sekeluarga rombongan untuk sejenak duduk di bawah pohon sambil memesan sate. Wah, waktu itu saya sempat tanya ke penjual satenya apakah ada sate kelinci? beliau (mang satenya) jawab kalau tidak ada sate kelinci. Wah, saya pikir ada. Karena beberapa waktu sebelumnya saya pernah berlibur ke Tawangmangu dan pesan sate kelinci yang rasanya sangat saya sukai.

Sambil menikmati sate yang lezat, kami semua ngobrol-ngobrol asyik dan seru sambil berfoto-foto. Oya rasa satenya juga enak sekali lho dan sekarang bikin kangen banget… kapan ya bisa ke Pantai Laguna Lemburpurwo Mirit?

Oya dulu waktu kami datang ke Pantai Laguna, perorangnya dikenakan tarif tiket Rp.2000,-. Tapi gak tahu ya kalau tahun 2020 ini apakah harga tiket sudah naik apa belum. Sepertinya sudah naik sih.

Nah, ada banyak spot menarik yang perlu dinikmati di pantai Laguna Lemburpurwo ini, salah satunya yang bikin sejuk mata yaitu berfoto di antara pohon-pohon pinus atau cemara udang di sekitar pantai. Selain itu, ada wahana jasa penyewaan naik kuda, gazebo, kuliner sate yang khas, dan lain sebagainya.

Nah, menurut informasi dari saudara saya yang kebetulan tinggal di kebumen tersebut, bahwa sekarang fasilitas di pantai Laguna Lemburpurwo ini sudah ditambah seperti adanya perahu kano, landmark, tracking mangrove, gazebo, menara pandang hingga pondok informasi bahari.

Nah, kalo gazebo dari dulu memang sudah ada tapi jumlahnya terbatas. Dan waktu itu saya duduk-duduk digazebo sambil makan cilok dan es kelapa yang sangat seger banget dan cocok menghilangkan hawa panas-panasnya pantai Laguna.

Setelah puas dengan menikmati panorama pantai yang indah dan memesona. Namun, ada perjumpaan dan perpisahan. Kami meninggalkan pantai Laguna Lemburpurwo ini pada waktu sore hari sekitar pukul 14.00 WIB dan dilanjutkan keliling silaturahmi lebaran ke saudara-saudara saya yang ada di desa Lemburpurwo dan sekitarnya hingga kembali ke Winong setelah bada’ magrib.

Menikmati pantai Laguna Lemburpurwo membuat saya semakin fresh dan tidak bosan. Dan tentunya saya sangat senang dan ingin kembali ke Pantai Lemburpurwo ini. Pantai yang dramatis dengan balutan pasir hitam dan ombak yang menggulung-gulung adalah ciri khas pantai yang maha menakjubkan ini.

*Lemburpurwo, Juli 2016 – Liburan Lebaran bersama keluarga tercinta di Winong)

Taggs:
Write a comment