Wahid Priyono

Bloger

Web Designer

Influencer

Freelancer

Teacher

Writer

Content Creator

Badminton Lovers

Wahid Priyono

Bloger

Web Designer

Influencer

Freelancer

Teacher

Writer

Content Creator

Badminton Lovers

#BlogPost

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill/HOTS)

15 Maret 2023 Edukasi
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill/HOTS)

Konsep Dasar Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh empat kondisi.Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.

  • Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam belajar.
  • Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
  • Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Menurut beberapa ahli, definisi keterampilan berpikir tingkat tinggi salah satunya dari Resnick (1987) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. Keterampilan ini juga digunakan untuk menggarisbawahi berbagai proses tingkat tinggi menurut jenjang taksonomi Bloom. Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Transfer of Knowledge

Keterampilan berpikir tingkat tinggi erat kaitannya dengan keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif meliputi kemampuan dari peserta didik dalam mengulang atau menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang telah didapatnya. Proses ini berkenaan dengan kemampuan dalam berpikir, kompetensi dalam mengembangkan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif menurut Bloom merupakan segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi.

Anderson dan Krathwoll melalui taksonomi yang direvisi memiliki rangkaian proses- proses yang menunjukkan kompleksitas kognitif dengan menambahkan dimensi pengetahuan, seperti:

  1. Pengetahuan faktual: Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya. Elemen-elemen biasanya merupakan simbol – simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret, atau “benang-benang simbol” yang menyampaikan informasi penting. Sebagian terbesar, pengetahuan faktual muncul pada level abstraksi yang relatif rendah. Dua bagian jenis pengetahuan faktual adalah:
  • Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol verbal dan non-verbal tertentu (contohnya kata-kata, angka-angka, tanda-tanda, dan gambar-gambar).
  • Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu pada pengetahuan peristiwa-peristiwa, tempat-tempat, orang-orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.
BACAAN LAINNYA:  Perpisahan Siswa Kelas XII SMA Yadika Natar Lampung Selatan 2023

2. Pengetahuan konseptual, Pengetahuan konseptual meliputi skema-skema, model- model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model -model psikologi kognitif yang berbeda. Pengetahuan konseptual meliputi tiga jenis:

  • Pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda.
  • Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah- masalah dalam disiplin ilmu.
  • Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi bersama dengan hubungan- hubungan diantara mereka yang menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok bahasan yang kompleks.

3. Pengetahuan prosedural, “pengetahuan mengenai bagaimana” melakukan sesuatu. Hal ini dapat berkisar dari melengkapi latihan-latihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Hal ini meliputi pengetahuan keahlian-keahlian, algoritma-algoritma, tehnik-tehnik, dan metode-metode secara kolektif disebut sebagai prosedur-prosedur.

  • Pengetahuan keahlian dan algoritma spesifik suatu subjek: Pengetahuan prosedural dapat diungkapkan sebagai suatu rangkaian langkah- langkah, yang secara kolektif dikenal sebagai prosedur. Kadangkala langkah- langkah tersebut diikuti perintah yang pasti; di waktu yang lain keputusan- keputusan harus dibuat mengenai langkah mana yang dilakukan selanjutmya. Dengan cara yang sama, kadang- kadang hasil akhirnya pasti; dalam kasus lain hasilnya tidak pasti. Meskipun proses tersebut bisa pasti atau lebih terbuka, hasil akhir tersebut secara umum dianggap pasti dalam bagian jenis pengetahuan.
  • Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek: Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek meliputi pengetahuan yang secara luas merupakan hasil dari konsesus, persetujuan, atau norma- norma disipliner daripada pengetahuan yang lebih langsung merupakan suatu hasil observasi, eksperimen, atau penemuan. Bagian jenis pengetahuan ini secara umum menggambarkan bagaimana para ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tersebut berpikir dan menyelesai kan masalah-masalah daripada hasil- hasil dari pemikiran atau pemecahan masalah tersebut.
  • Pengetahuan kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur- prosedur yang tepat
BACAAN LAINNYA:  Contoh Format Pembuatan Modul Ajar Biologi SMA Fase E dan F Kurikulum Merdeka Terlengkap

Sebelum terlibat dalam suau penyelidikan, para peserta didik dapat diharapkan mengetahui metode-metode dan tehnik-tehnik yang telah digunakan dalam penyelidikan-penyelidikan yang sama. Pada suatu tingkatan nanti dalam penyelidikan tersebut, mereka dapat diharapkan untuk menunjukkan hubungan-hubungan antara metode-meode dan teknik-teknik yang mereka benar-benar lakukan dan metode-metode yang dilakukan oleh peserta didik lain.

4. Pengetahuan metakognitif, Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang. Penekanan kepada peserta didik untuk lebih sadar dan bertanggung jawab untuk pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri. Perkembangan para peserta didik akan menjadi lebih sadar dengan pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih banyak mereka mengetahui kesadaran secara umum, dan ketika mereka bertindak dalam kewaspadaan ini, mereka akan cenderung belajar lebih baik.

  • Pengetahuan strategi

Pengetahuan strategis adalah pengetahuan mengenai strategi-strategi umum untuk pembelajaran, berpikir, dan pemecahan masalah.

  • Pengetahuan mengenai tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional

Para peserta didik mengembangkan pengetahuan mengenai strategi-trategi pembelajaran dan berpikir, pengetahuan ini mencerminkan baik strategi- strategi umum apa yang digunakan dan bagaimana menggunakan mereka.

  • Pengetahuan diri

Kewaspadaan-diri mengenai kaluasan dan kelebaran dari dasar pengetahuan dirinya merupakan aspek penting pengetahuan-diri. Para peserta didik perlu memperhatikan terhadap jenis strategi yang berbeda. Kesadaran seseorang cenderung terlalu bergantung pada strategi tertentu, dimana terdapat strategi-strategi yang lain yang lebih tepat untuk tugas tersebut, dapat mendorong ke arah suatu perubahan dalam penggunaan strategi.

Untuk melihat kombinasi dari dimensi pengetahuan dan proses berpikir dapat menggunakan matrik seperti yang terlihat di bawah ini.

Tingkat kemampuan berpikir dari sebuah pembelajaran yang nantinya akan berhubungan dengan penilaian dengan membuat matrik sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang diinginkan. Pada matrik hubungan antara dimensi pengetahuan dan dimensi proses berpikir, untuk dimensi proses berpikir C1 s.d. C3 dengan seluruh dimensi pengetahuan dan C1 s.d. C6 dengan dimensi pengetahuan faktual, masuk kategori keterampilan berpikir tingkat rendah dikarenakan masih dalam bentuk fakta/data/informasi awal sebelum diolah, sedangkan untuk C4 s.d. C6 untuk dimensi pengetahuan konseptual, prosedural, dan metakognitif merupakan katagori Keterampilan.

BACAAN LAINNYA:  Praktikum Biologi Sel dan Strukturnya Bersama Siswa Kelas XI F.1 dan XI F.2 SMA Yadika Natar Lampung Selatan

Berikut ini Kata kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ranah kognitif Bloom adalah sebagai berikut.

2. Ranah Afektif

Kartwohl & Bloom juga menjelaskan bahwa selain kognitif, terdapat ranah afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan pembelajaran dan membagi ranah afektif menjadi 5 kategori, yaitu seperti pada tabel di bawah.

Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam ranah afektif dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

3. Ranah Psikomotor

Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan dalam melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan pada gerak dasar, perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, ekspresif dan interperatif. Keterampilan proses psikomotor dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 6. Proses Psikomotor

PROSES PSIKOMOTORDEFINISI
P1ImitasiImitasi berarti meniru tindakan seseorang
  P2  ManipulasiManipulasi     berarti     melakukan    keterampilan    atau menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini,
PROSES PSIKOMOTORDEFINISI
  peserta didik dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
  P3  PresisiPresisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”.
  P4  ArtikulasiArtikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.
      P5      NaturalisasiNaturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).

Kata kerja operasional yang dapat digunakan pada ranah psikomotor dapat dilihat seperti pada tabel di bawah.

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Critical and Creative Thinking

John Dewey mengemukakan bahwa berpikir kritis secara esensial sebagai sebuah proses aktif, dimana seseorang berpikir segala hal secara mendalam, mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang relevan daripada menunggu informasi secara pasif (Fisher, 2009).

Berpikir kritis merupakan proses dimana segala pengetahuan dan keterampilan dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang muncul dan melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah didapat sehingga menghasilkan informasi atau simpulan yang diinginkan.

Sumber referensi: Modul PPG oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Taggs:
10 Comments
  • Haryadi Yansyah 2:28 pm 7 Juli 2023 Balas

    Jadi keinget buku Quantum Learning yang juga “menyenggol” soal kemampuan berfikir dengan lebih baik seperti yang mas Wahid tulis ini. Terus terang temanya agak berat, cuma beberapa poinnya oke banget untuk coba diterapkan. TFS.

  • nurul 5:17 pm 7 Juli 2023 Balas

    makin berat tantangan siswa dan guru jaman now yahh
    tapi ya gpp. memang tiap zaman menyajikan tantangan yg berbeda satu dgn yg lain.

  • Okti Li 5:31 pm 7 Juli 2023 Balas

    Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini tidak mudah ditemukan dari setiap anak ya? Atau harus melalui tahapan itu supaya anak bisa?

  • Adi 7:03 am 8 Juli 2023 Balas

    Keren pemaparan dari Pak Guru Wahid. Jaman sekarang memang harus level up ya, khususnya memasuki abad 4.0 yang memang harus mengedepankan skill2 terbaru.

  • Maria G 9:23 am 8 Juli 2023 Balas

    Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini sangat dirasakan oleh mereka yang memprakteakan di lapangan
    Misalnya ketika kuliah di luar negeri, mereka yang menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi akan lebih memperluas networking dan mendapat penghasilan untuk menyokong study

  • Annie NUGRAHA 9:58 am 8 Juli 2023 Balas

    Ketrampilang menganalisa dan mengevaluasi itu, menurut saya, hanya dikuasai oleh orang-orang tertentu saja. Dua skill yang mampu membangkitkan cara berpikir (mindset) dan memindahkannya dalam bentuk tulisan maupun lisan. Saya jarang sekali ketemu dengan murid atau seseorang yang secara mumpuni menguasai keduanya.

    Tapi pada saat ketemu, saya selalu merasakan gairah saat berdiskusi, bertukar pendapat dan mengamati apa yang dia sampaikan. Entah ya. Meski obrolannya berjam-jam saya selalu menikmati berbicara dengan orang yang memiliki dua kemampuan ini.

    Karena kecerdasan bukan melulu tentang angka. Tapi juga tentang cara berpikir, mengamati dan menguraikannya.

  • Dian Restu Agustina 12:50 pm 8 Juli 2023 Balas

    Harapannya generasi mendatang akan mampu mengampu tanggung jawab yang lebih besar jika sejak dini dilatih keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill (HOTS) yaitu sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya. Terima kasih sharingnya Pak Guru, tercerahkan saya dengan informasinya:)

  • Fenni Bungsu 2:43 pm 8 Juli 2023 Balas

    Kalau disusun secara ilmiah ternyata pengetahuan itu ada 4 ragamnya ya. Dan ini jadi masukan tentunya buat peserta didik dan pengajar. Semangat tingkatkan dan majukan pendidikan kita

  • Gemaulani 4:36 pm 8 Juli 2023 Balas

    Keterampilan berpikir tingkat tinggi ternyata ranahnya ada 4 ya kak. Dari mulai psikomotor, afektif, sampai creative dan critical thinking ternyata

  • lendyagassi 7:35 pm 8 Juli 2023 Balas

    Ternyata memetakan cara berpikir ini ada berbagai macam hal dan aspek ya..
    Aku selama ini hanya berpikir kalau thinking skills hanya sebatas generalis atau spesialis.

Write a comment