Pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap Bagi Anak dan Semua Orang
Masih terekam jelas di ingatan saya tentang kali pertama pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak tahun 2020. Dimana saat itu kasus orang yang terinfeksi virus Covid-19 sedang naik daun. Semua orang melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Saya pun yang berprofesi sebagai seorang guru honorer di sekolah swasta di Lampung Selatan (SMA Yadika Natar) juga ikut terdampak Covid-19, dimana saya harus melakukan pembelajaran daring kepada siswa-siswi saya dari rumah (work from home). Sekolah dimana saya harus mengajar anak-anak juga ikut diliburkan. Ah, sedihnya kalau ingat kejadian saat itu. Ada sedikit trauma yang mendalam pada diri ini kalau mengingat-ingat kejadian itu.
Walaupun pandemi saat itu sedang berlangsung, namun saya bersyukur karena pemerintah Indonesia mulai melakukan program vaksinasi Covid-19 untuk pertama kalinya. Saya ingat betul yang menjadi sasaran vaksinasi yang pertama kalinya saat itu (tahun 2021) adalah untuk Tenaga Kesehatan, TNI/POLRI dan juga Tenaga Pendidik (guru/dosen). Beruntungnya, sekolah saya saat itu sangat cepat dalam melakukan kegiatan vaksinasi Covid-19 dan saya pun ikut melakukan vaksinasi.
Saya sendiri pernah membuat sebuah catatan untuk dikenang tentang: Pengalaman saya vaksinasi Covid-19 Tahap 1 di Rumah Sakit Natar Medika dan Menuju vaksinasi Covid-19 tahap ke-2, apa saja bekal yang harus dipersiapkan?
Vaksinasi Covid-19 yang pertama kali saya lakukan yaitu sekitar H-1 puasa Ramadhan tahun 2021, tepatnya di tanggal 12 April 2021 bersama dengan rekan-rekan guru dari SMA Yadika Natar.
Saya dan rombongan guru saat itu menuju Rumah Sakit Natar Medika yang lokasinya tidak jauh dari sekolah kami. Kira-kira membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk sampai disana.
Saat rombongan kami tiba di rumah sakit, kemudian langsung saja kami siapkan KTP dan juga nomor telepon untuk syarat bisa melakukan vaksinasi.
Namun sayangnya, jadwal vaksinasi yang seharusnya pukul 09.00 WIB pagi harus diundur beberapa jam, karena vaksin sedang dalam pengantaran dari pihak rumah sakit dari daerah Kalianda, Lampung Selatan. Sebenarnya saya sedikit kesal dengan jadwal yang diundur ini karena pada saat mau vaksinasi Covid-19 ini bersamaan dengan kondisi tubuh saya sedang sakit. Saya sedang mengalami radang tenggorokan, batuk, bersin, sakit kepala, pokoknya badan saya sedang drop (bahkan jalan saja sampai sempoyongan, dan bela-belain ikut vaksinasi karena ingin terbebas dari virus Covid-19 yang saat itu sangat menakutkan).
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya vaksin yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang. Rombongan kami dipanggil oleh pihak rumah sakit untuk segera vaksinasi di Lantai 1 Rumah Sakit Natar Medika. Cukup ramai juga orang yang melakukan vaksinasi saat itu.
Saat hendak melakukan vaksinasi, hal pertama yang saya lakukan adalah menunggu antrean. Setelah dokter memanggil nama saya, kemudian dokter melakukan screening kesehatan mulai dari pemeriksaan tensi darah, suhu badan serta menanyakan riwayat penyakit yang diidap, serta apakah menderita hemofilia atau tidak.
Barulah setelah selesai screening kesehatan, kemudian saya tanpa menunggu lama saya langsung menuju ruang vaksinasi. Proses vaksinasi Covid-19 ini ditangani oleh dokter yang ahli di bidangnya. Prosesnya ini cukup cepat dan tidak terasa sakit. Dokter menyuntikan vaksin di lengan sebelah kiri saya. Dan setelah disuntik, lalu dokternya memberi kapas yang diolesi alkohol untuk diletakan di bekas suntikan. Dokter meminta saya untuk tetap menempelkan kapas tersebut di bekas suntikan. Saya pun mengikuti arahan si dokter tersebut.
Setelah selesai divaksinasi, lalu saya keluar ruangan vaksin dan menuju salah satu ruangan lain yang dekat dengan ruang vaksinasi untuk menyerahkan berkas vaksin kepada petugas medis yang ada disana. Dan setelah berkas saya diverifikasi, lalu beberapa saat kemudian ada pesan SMS masuk di nomor handphone saya dari pedulilindungi yang berisi link bahwa saya telah mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19. Saya merasa lega karena sudah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk tahap/dosis yang pertama.
Untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua dilakukan satu bulan setelahnya, yaitu tepatnya pada tanggal 20 Mei 2021 (satu minggu setelah lebaran Idul Fitri) di rumah Sakit yang sama. Saat vaksinasi tahap/dosis kedua ini alhamdulillah pelaksanaannya berjalan lancar dan tanpa kendala.
Dan untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 tahap/dosis pertama dan kedua, maka sekolah saya pun melengkapinya dengan mengadakan vaksinasi dosis ketiga (vaksin booster) yang diadakan oleh pihak sekolah pada tanggal 18 Januari 2022. Kegiatannya berlangsung di sekolah dan dikoordinir oleh pihak dokter dari Rumah Sakit Natar Medika.
Sementara itu, untuk anak-anak/murid yang saya ajar di sekolah saya tersebut memang sudah divaksinasi dan baru sampai pada tahap yang kedua. Dalam hati saya percaya dan menyimpan harapan saat itu agar anak-anak/murid di sekolah saya juga segera memperoleh vaksinasi Covid-19 untuk dosis yang ketiga. Tujuannya tidak lain agar imunisasi anak-anak semakin lengkap dan rutin dilakukan pada jenjang usia mereka.
Mengenal Imunisasi Rutin Lengkap Untuk Anak dan Semua Orang
Setelah saya melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, kedua hingga ketiga, maka saya semakin merasakan manfaat kegiatan vaksinasi itu sendiri. Saya merasakan ada yang berbeda pada diri saya karena justru semakin sehat. Bahkan saya sendiri semenjak sudah vaksinasi Covid-19 hingga hari ini tidak lagi menderita flu/pilek. Tidak tahu mengapa, apakah ini ada kaitannya dengan vaksinasi yang telah saya lakukan?
Pemberian vaksin ini adalah salah satu contoh dari kegiatan imunisasi. Vaksin sendiri adalah virus yang dilemahkan/dilumpuhkan dan pastinya aman bagi tubuh. Jadi tidak hanya orang dewasa seperti saya saja yang mendapatkan vaksinasi, tetapi anak-anak juga perlu mendapatkannya.
Di sekolah saya juga, anak-anak remaja kelas X, XI, XII mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2. Namun setahu saya, untuk yang vaksin booster belum mereka dapatkan. Mudah-mudahan mereka segera mendapatkannya.
Imunisasi ini ternyata sangat penting dan bermanfaat sekali bagi anak-anak untuk mencegah penyakit berat yang ditimbulkan oleh antigen asing yang masuk ke dalam tubuh. Karena dengan imunisasi, maka sistem kekebalan tubuh (sel-sel antibodi) akan semakin terbentuk dan mengenal beragam bentuk antigen, sehingga bermanfaat bagi mereka di masa yang akan datang.
Imunisasi bertujuan untuk membantu seorang anak agar lebih kebal terhadap sumber penyakit tertentu dengan cara memberikan vaksin ke dalam tubuh. Dengan imunisasi inilah tentu saja akan merangsang timbulnya imun tubuh yang efektif dalam membasmi sumber penyakit secara menyeluruh, baik untuk kondisi saat ini maupun nanti.
Jenis-Jenis Imunisasi Rutin Lengkap Pada Anak-Anak
Imunisasi rutin lengkap ini menurut saya sangat penting didapatkan oleh anak-anak setelah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Imunisasi rutin lengkap ini terdiri atas imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja masih belum cukup, maka anak-anak penting memperoleh imunisasi lanjutan supaya sistem kekebalan tubuhnya lebih optimal. Bahkan, dahulu saat saya duduk di Sekolah Dasar pernah mendapatkan imunisasi lanjutan yang dilakukan oleh Puskesmas setempat. Seingat saya, saat itu saya masih duduk di kelas 1 dan 2 SD, dan kata ibu guru saya bahwa vaksin itu aman dan tidak sakit kalau disuntik. Begitulah kata guru saya untuk meyakinkan siswa-siswinya yang seingat saya dulu banyak yang menangis karena takut dengan jarum suntik saat divaksin. Dan termasuk saya yang dulu waktu SD juga takut dengan jarum suntik.
Dilansir dari website kemkes.go.id menyebutkan bahwa pemberian imunisasi harus disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR). Untuk imunisasi lanjutan, bayi di bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR), kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td). Vaksin Hepatitis B (HB) diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati. Imunisasi BCG diberikan guna mencegah penyakit tuberkulosis. Imunisasi Polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna. Imunisasi Campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak. Imunisasi MR diberikan untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella. Rubella pada anak merupakan penyakit ringan, namun apabila menular ke ibu hamil, terutama pada periode awal kehamilannya, dapat berakibat pada keguguran atau bayi yang dilahirkan menderita cacat bawaan, seperti tuli, katarak, dan gangguan jantung bawaan. Vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.
Supaya terbentuk sistem kekebalan masyarakat yang tinggi, maka dibutuhkan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi pula serta merata di seluruh wilayah Indonesia, bahkan cakupannya bisa sampai ke tingkat desa. Jika tingkat kekebalan masyarakat tinggi (herd immunity terbentuk dengan baik), maka secara otomatis yang akan terlindungi bukan hanya anak-anak saja yang mendapatkan imunisasi tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Saya meyakini bahwa untuk mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata tersebut, maka pihak Kementerian Kesehatan dan jajarannya selalu mengimbau kepada seluruh Kepala Daerah agar mampu mengatasi dengan cermat persoalan utama di masing-masing daerahnya untuk melaksanakan program imunisasi, menggerakkan sumber daya di semua sektor terkait termasuk swasta, serta meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat akan pentingnya imunisasi rutin lengkap sehingga mereka mau dan mampu mendatangi tempat pelayanan imunisasi yang sudah tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga secara sadar dan aktif harus mau membawa anak-anaknya ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi serta tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu negatif (berita hoax) yang tidak tepat mengenai imunisasi.
Imunisasi Rutin Lengkap Sebagai Upaya Agar Anak-Anak Indonesia Semakin Sehat, Kuat, Tangguh dan Produktif
Di tengah pandemi Covid-19 pemerintah Indonesia dihadapkan dengan persoalan kesehatan, dimana selain banyak orang yang terinfeksi virus Covid-19, juga ada tantangan lainnya yaitu anak-anak Indonesia banyak yang absen/tertunda dari jadwal imunisasi rutin lengkap. Berdasarkan data Kemenkes, seperti dikutip dari Beritasatu.com menyebutkan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2021, terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap selama pandemi Covid-19. Padahal, imunisasi rutin lengkap ini sangat diperlukan oleh anak-anak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka dari beragam antigen asing pembawa sumber penyakit.
Menurut Plt. Dir. Pengelolaan imunisasi, Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine seperti dilansir dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, mengatakan bahwa imunisasi dasar lengkap saja belum cukup memberikan perlindungan terhadap PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) karena beberapa antigen memerlukan besar atau pemberian dosis lanjutan pada usia 18 bulan, usia anak sekolah dan usia dewasa. Sehingga sekarang tidak hanya mengejar imunisasi dasar lengkap tapi juga mengejar imunisasi rutin lengkap.
Untuk menyiasati dan memberi solusi dari keterlambatan imunisasi rutin lengkap akibat pandemi Covid-19 ini, maka pihak Kementerian Kesehatan Indonesia tengah bergerak untuk melaksanakan imunisasi kejar untuk anak-anak Indonesia. Tujuan dari imunisasi kejar ini yaitu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak secara aktif agar terhindar dari sumber penyakit/antigen asing yang membahayakan tubuh.
Dokter spesialis anak konsultan dr. Arifianto, Sp.A(K) seperti dikutip dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, mengatakan bahwa imunisasi kejar merupakan upaya memberikan imunisasi kepada individu dengan sebab tertinggal satu atau lebih dosis vaksin dari yang seharusnya diberikan. Pelaksanaanya bisa bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin atau pada kegiatan imunisasi khusus.
“Ketepatan waktu imunisasi harus tetap terjaga karena imunisasi itu selain harus ikut dengan jadwal yang ada, sebisa mungkin harus tepat waktu. Ini penting terbukti dengan ketepatan waktu imunisasi sesuai jadwal tingkat kekebalan itu akan tercapai terhadap PD3I dan secara luas akan mencegah terjadinya wabah,” kata dr. Arifianto, Sp.A(K).
Imunisasi kejar pada anak-anak ini menurut saya pribadi memang harus segera dilakukan serentak secara nasional untuk meningkatkan kadar perlindungan yang jauh lebih optimal. Karena seperti kita ketahui bahwa, walaupun anak-anak sebelumnya telah mendapatkan imunisasi dan ada respon imunologis, akan tetapi porsinya masih di bawah ambang batas dan kadar proteksinya masih belum optimal untuk jangka waktu yang cukup panjang.
Pada akhirnya saya selalu berdoa dan berharap semoga anak-anak Indonesia segera mendapatkan imunisasi kejar ini dari pemerintah. Karena dengan diberikannya imunisasi kejar, maka anak-anak Indonesia akan semakin sehat, kuat, tangguh dan produktif karena sistem kekebalan tubuhnya meningkat. Hal ini pastinya akan mampu mewujudkan mimpi kita yaitu Indonesia Emas di tahun 2045, dimana pemerintah tengah menyiapakan generasi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing secara global.
Sumber Referensi:
- Dokumentasi foto oleh Wahid Priyono (penulis)
- Kemkes. 2018. Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya. Tersedia secara online di situs: https://www.kemkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-ini-rinciannya.html.
- Maria Fatima Bona. 2022. Kemenkes: 1,7 Juta Anak Belum Dapat Imunisasi Dasar Lengkap Selama Pandemi. Tersedia secara online di situs: https://www.beritasatu.com/kesehatan/914973/kemenkes-17-juta-anak-belum-dapat-imunisasi-dasar-lengkap-selama-pandemi.
- Rokom. 2022. Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda. Tersedia secara online di situs: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220411/5839627/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda/#:~:text=Arifianto%2C%20Sp.A(K,atau%20pada%20kegiatan%20imunisasi%20khusus.
Alhamdulillah ya sudah vaksin covid. Aku juga sudah sampai booster. Dengan vaksin bisa mencegah penyebaran penyakit.
Makasih ya Kak udah diingetin. Soalnya anak saya belum divaksin. Apalagi sebentar lagi dia mau sekolah lagi Juli. Soalnya umurnya baru 6 tahun.
Hallo kak Yeni, yups kak, semoga anak kak Yeni segera vaksinasi/imunisasi, karena anak-anak juga punya hak untuk hidup sehat dan mendapatkan imunisasi sejak dini.
Wah keren kak, sudah lengkap vaksin dosis 1, 2, dan 3 (booster), semoga ke depannya kita semua akan terus sehat ya? aamiin.
Aku kemarin ikut vaksin covid yang diadakan sebuah parpol. Aku bukan pemilih parpol itu sih, tapi kuapresiasi banget kepeduliannya akan vaksin covid ini. Vaksin booster aja yang aku mesti cari tempat lain karena untuk booster mereka nggak melayani individu.
Alhamdulillah ya kak Retno sudah divaksinasi, segera vaksinasi booster kak sebagai pelengkapnya. Semoga dengan vaksinasi kita semua akan selalu sehat walafiat…aamiin.
Sepakat bangett mas Wahid.
Penting banget imunisasi itu untuk tergapainya herd immunity ye kan.
Semoga edukasi seperti ini bisa membuat kaum anti-vaks jad sadar yaaakkk
Yups betul kak Nurul, herd imunity itu tujuan dari imunisasi. Semoga anak-anak Indonesia segera mendapatkan imunisasi yang sudah tertunda selama ini akibat pandemi Covid-19.
Mantaaap udah lengkap vaksin sekeluarga…
Smoga kita semua senantiasa diberi kesehatan. aamiin
Iya kak Suci, sehat terus semoga ya kak untuk keluarga kk. Aamiin.
Imunisasi adalah hak bayi, harus dipenuhi. Tidak ada cara lain untuk melindungi anak dari penyakit menular berbahaya (dan mematikan) selain imunisasi….
Hallo dr. Taufiq, betul sekali dok, imunisasi itu sangat penting dan memang harus didapatkan bayi agar mutu kesehatannya semakin terjamin.
Alhamdulillah saya udah lengkap vaksin covidnya. Semoga kita semua dilimpahi kesehatan selalu, ya
Aamiin kak, iya kak semoga kita semua sadar akan pentingnya vaksinasi maupun imunisasi, sehingga kekebalan tubuh kita akan semakin membaik. Yang penting ikhtiar itu penting ya kak. Kesehatan nomor 1.
senang rasanya ikut berkontribusi dalam program pemerintah ya?
walau nampak sepele: divaksin!
karena saya baca di negara lain banyak warga yang menolak bahkan demo
kalo udah gitu kapan herd community bakal terbentuk ya?
Aku tuh pro vaksin banget, makanya suka sebel sama antivaksin, dengan vaksinasi kita bisa bantu banyak orang. apalagi ditengah pandemi kayak gini.. wajib banget buat vaksin.
Manfaat imuninasi dampaknya jangka panjang juga ya, buat menjaga kesehatan tubuh.
Sehingga memang perlu sih mengikuti sesuai jadwalnya, biar tidak terlewatkan
Kalau di-track dan diingat-ingat lagi, sepertinya aku dulu gak vaksin selengkap ini deh. Heee.. rada bandel juga anaknya pas udah SD suka kabur-kaburan kalau liat jarum. But, vaksin lengkap emang yang paling bener sih. Yuk bisa yuk..
Saya sempat khawatir banget saat vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak baru diurus dan dilaksanakan belakangan. Ngilu rasanya membayangkan jika mereka yang lebih dulu terpapar pandemi. Alhamdulillah akhirnya program untuk mereka pun terjadi, meski di tahap akhir.
aku pernah dampingi anakku di ruang isolasi karena sakit campak mas, coba kalo belum diimunisasi campak entah seperti apa parahnya hiks. Tapi karena sudah vaksin campak jadi nggak terlalu seram, dan sekarang anakku makin sehat. Emang anak kudu imunisasi lengkap nih, buat kesehatan mereka.